Bisnis.com, TANGGERANG - Alfamart akan lebih mengedepankan optimalisasi gerai yang ada, ketimbang menambahnya tahun depan.
Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Sumber Alfaria), Hans A. Prawira mengatakan perusahaan akan tetap menambah gerai tahun depan, tetapi tidak akan seagresif tahun ini yang menargetkan penambahan hingga 800 unit gerai.
"Ya tahun depan kita akan konservartif dan akan lebih mengoptimalkan gerai yang ada. Lagipula beberapa tahun ini kita tidak pernah capai target, kita lari terus, maka tahun ini kita berhenti sebentar dan lebih optimalkan gerai existing," katanya, Selasa (11/12/2018).
Dia menjelaskan Alfamart memiliki gerai sekitar 13.600 unit, dan beberapa diantara tidak beroperasi secara optimal dikarenakan ekspansi gerai yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Bahkan, dalam ekspansi tahun ini saja penambahan gerai Alfamart dibarengi dengan penutupan beberapa gerai lainnya. "Daripada tidak optimal, mending kita manfaatkan gerai yang ada," katanya.
Adapun, katanya, dari 800 unit target pembukaan gerai baru tahun ini, Alfamart hanya bisa membuka hingga 200 unit, dan saat ini baru terealisasi sekitar 180 unit.
Selain itu, Hans melanjutkan, strategi bisnis Alfamart tahun depan akan lebih mengedepankan konsolidasi bisnis berbasis kemitraan. Dia mengatakan, Alfamart sedang mengembangkan program kerjasama yang bernama Kasoebi (Kerjasama Ekonomi Berbagi).
Dalam program ini Alfamart memberi kesempatan mitranya untuk memilih menjadi mitra dalam hal operator gerai, investor, atau penyedia tempat. Sementara itu, profit yang nantinya dihasilkan akan dibagi sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan sepakati.
"Dan merek yang nantinya muncul juga tidak harus Alfamart, kami terbuka jika ada mitra yang mengusung merek baru. Kami punya sistem dan pasokan, kami bisa membantu. Dengan demikian kami bisa mengajak lebih banyak pemain lokal seperti pesantren," jelasnya.
Hans mengatakan, pada tahun depan Alfamart juga akan mulai memanfaatkan teknologi digital. Menurutnya dengan jumlah gerai yang besar, pemanfaatan digital akan lebih menguntungkan Alfamart secara bisnis karena memotong banyak pengeluaran.
Hans mengatakan, penggunaan pembayaran elektronik seperti go-pay dan T-cash dalam penjualan Alfamart sudah sekitar 5%. "Memang masih kecil tetapi kami berharap ini akan tumbuh terus," ucapnya.
Meski menerapkan penambahan gerai yang konserfatif, Hans menekankan perusahaan akan tetap menujukkan kinerja yang baik dari tahun ini, yakni dua digit. "Kalau target kita pasti akan lebih baik, tetapi saat ini saya masih belum bisa memberi angka," timpalnya.
Berdasarkan laporan keuangannya, pada kuartal III/2018 Alfamart mencatatkan omzet Rp49,60 triliun, atau meningkat 8,77% dari pencapaian periode sama tahun Rp45,60 triliun.