Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten sektor digital PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. telah mengantongi sedikitnya 15 investor utama atau anchor investor yang akan mengeksekusi saham perseroan pada penawaran umum perdana (IPO) saham.
Berdasarkan catatan Kresna Sekuritas sebagai salah satu penjamin pelaksana efek IPO Distributor Voucher Nusantara, ke-15 anchor investor tersebut berasal dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Jepang, dan Australia. Beberapa investor juga berasal dari domestik.
Komisaris Distribusi Voucher Nusantara Suryandy Jahja menyampaikan, dari jumlah saham yang dilepaskan perseroan, 15 anchor investor tersebut mengeksekusi pembelian saham dengan jumlah persentase merata.
“Empat di antaranya yaitu Nikko Aset Management, Qilin Asset Management, konsorsium dari Korea, dan Sinarmas Asset Management. Ada beberapa principal lain misalnya dari Australia dan Amerika Serikat yang tidak bersedia dikutip nama perusahaannya,” ungkap Jahja di Jakarta, Rabu (21/11).
Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto menyampaikan bahwa saat melaksanakan roadshow, para investor menyatakan tertarik dengan saham Distributor Voucher Nusantara karena memiliki lini bisnis yang berbeda.
Dia menjelaskan perseroan memang lebih mengutamakan untuk menggandeng investor-investor yang berjangka panjang yaitu investor institusi, namun tidak membatasi alokasi untuk investor ritel yang ingin mengakses saham Diva.
“Sampai sekarang eksekutr saham Diva itu 35%-nya investor asing, sisanya investor doemestik. Kami memang mengharapkan investor yang long term. Kalau ritel, biasanya lebih mengejar capital gain,” ungkap Octavianus.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya,Distribusi Voucher Nusantara akan melaksanakan IPO dengan harga mendekati batas bawah yaitu Rp2.950 per saham. Dengan melepas 400.000.000 saham, entitas anak Grup Kresna ini akan mengantongi dana sebesar Rp632 miliar.
Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk ekspansi, belanja modal, dan pengembangan sumber daya manusia.