Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Pabrik Gasifikasi Batu Bara, Pertamina dan Bukit Asam (PTBA) Gandeng Perusahaan AS

PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk. menjalin kerja sama strategis dengan Air Products and Chemicals Inc., perseroan berbasis di Amerika Serikat, dalam pengembangan pabrik gasifikasi batu bara.
Direktur Pertamina M. Haryo Yunianto (dari kiri), Dirut Bukit Asam Arviyan Arifin, Dirut Sucofindo Bachder Djohan Buddin, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Dirut Semen Baturaja Bapak Rahmad Pribadi, dan Dirut ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi bertumpu tangan usai penandatanganan kerja sama dalam Rapimnas RKAP 2019 di Jakarta, Senin (22/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Pertamina M. Haryo Yunianto (dari kiri), Dirut Bukit Asam Arviyan Arifin, Dirut Sucofindo Bachder Djohan Buddin, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Dirut Semen Baturaja Bapak Rahmad Pribadi, dan Dirut ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi bertumpu tangan usai penandatanganan kerja sama dalam Rapimnas RKAP 2019 di Jakarta, Senin (22/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA — PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk. menjalin kerja sama strategis dengan Air Products and Chemicals Inc., perseroan berbasis di Amerika Serikat, dalam pengembangan pabrik gasifikasi batu bara.

Kerja sama tersebut akan meliputi pengembangan gasifikasi batu bara di Mulut Tambang Batu Bara Peranap, Riau, untuk menjadi dimethylether (DME) dan syntheticnatural gas (SNG). Penandatangan dilakukan di Allentown, Amerika Serikat, Rabu (7/11/2018) waktu setempat.

Dalam siaran pers, Kamis (8/11/2018), Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengatakan percepatan hilirisasi sektor pertambangan menjadi bagian dari langkah pemerintah mendukung terjadinya nilai tambah produk sektor tersebut. Selain itu, upaya itu diklaim mampu mendukung penghematan devisa negara dan mengantisipasi terjadinya defisit transaksi berjalan.

“Indonesia harus terus mengembangkan industri hilirisasi batubara bukan hanya dalam mengurangi impor tetapi juga dalam rangka mengembangkan ekspor," jelas Rini.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kerja sama yang diteken dengan Bukit Asam dan Air Products and Chemicals sebagai langkat untuk meningkatkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional melalui pemanfaatan DME dan SNG. Pasalnya, sekitar 70% LPG masih diimpor dan Indonesia mengkonsumsi tidak kurang 7 juta ton pada 2017.

“Pabrik gasifikasi batubara ini adalah proyek yang sangat strategis secara nasional,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengungkapkan hilirisasi yang dilakukan perseroan diperkuat dengan sumber daya batu bara sebesar 8,3 miliar ton dan cadangan batubara sebesar 3,3 miliar ton. Pabrik gasifikasi di Peranap ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022. 

“Kapasitas pabrik yang akan didirikan dengan kapasitas 400.000 ton DME per tahun dan 50 million standard dubic feet per day (mmscfd) SNG,” jelasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper