Bisnis.com, JAKARTA -- PT Malindo Feedmill Tbk. memperoleh pinjaman sekitar Rp1 triliun untuk kebutuhan investasi dan modal kerja.
Emiten unggas ini memperoleh pinjaman dari dua bank yakni PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk., dengan nilai yang diperoleh masing-masing Rp350 miliar dan US$50 juta. Bila satu dolar senilai Rp15.000, maka pinjaman dalam dolar sekitar Rp750 miliar.
Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Hendjan mengatakan, pinjaman dari BCA merupakan installment loan dan akan digunakan untuk modal kerja. Sementara itu, pinjaman dari Bank CIMB Niaga akan digunakan untuk refinancing capital expenditure.
"Fasilitas kredit dari Bank CIMB senilai Rp350 miliar, tujuannya refinancing capital expenditure. Fasilitas kredit dari BCA senilai US$50 juta untuk modal kerja," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (5/11/2018).
Perseroan juga memberikan jaminan utang atas aset-aset perseroan, sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit baik sekarang ataupun kemudian hari. Sebelumnya, Andre menyampaikan, perseroan berencana untuk menambah kapasitas silo dan corn dyer di Makassar. Sebelumnya, kapasitas pengolahan pakan perseroan mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Per September 2018, perusahaan membukukan pendapatan Rp4,84 triliun, naik 19,55% yoy dari sebelumnya Rp4,05 triliun. Laba bersih melonjak 6.642,24% yoy menuju Rp186,76 miliar dibandingkan per kuartal III/2018 senilai Rp2,77 miliar.
Andre mengatakan, pendapatan perseroan terutama ditopang peningkatan penjualan pakan, anak ayam usia sehari (day old chicken/ DOC), dan ayam pedaging. Untuk ayam broiler, Malindo menjualnya langsung ke restoran besar, sehingga tidak terlalu terpengaruh harga pasar.