Bisnis.com, JAKARTA – Dua indeks saham utama Jepang kompak anjlok lebih dari 3% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (25/10/2018), di tengah tumbuhnya kekhawatiran seputar laba korporasi.
Indeks Topix berakhir anjlok 3,10% atau 51,15 poin di level 1.600,92, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,82% atau 30,04 poin di posisi 1.622,03.
Berdasarkan data Bloomberg, dari 2.097 saham pada indeks Topix, 33 saham di antaranya menguat, 2.061 saham melemah, dan 3 saham stagnan.
Saham Sony Corp. dan Toyota Motor Corp. yang masing-masing anjlok 5,46% dan 2,68% menjadi penekan utama atas anjloknya Topix pada akhir perdagangan hari ini.
Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 ditutup anjlok 3,72% atau 822,45 poin di level 21.268,73, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,88% atau 414,35 poin di posisi 21.676,83.
Sebanyak 2 saham menguat dan 223 saham melemah dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Fast Retailing Co. Ltd. (-4,94%), SoftBank Group Corp. (-4,40%), dan FANUC Corp. (-4,14%) menekan pergerakan indeks Nikkei 225 hari ini.
Baca Juga
Sepanjang bulan ini, Topix telah melorot 12%, terbesar sejak membukukan penurunan 20% pada Oktober 2008 di tengah krisis finansial global. Adapun indeks Nikkei 225 Stock Average telah mengalami penurunan ke-10 sejak 2 Oktober.
Pada perdagangan Rabu (24/10), indeks S&P 500 menghapus penguatan sepanjang tahun ini, dipicu laporan keuangan yang mengecewakan dari AT&T dan Texas Instruments, sedangkan Nasdaq Composite memasuki koreksi.
“Reaksi yang kita lihat di pasar tampak sangat pesimistis. Saya pikir kita belum sedang dalam krisis kepercayaan, tetapi melihat respons dalam ekuitas, sepertinya lebih banyak pelaku pasar yang merasakannya,” ujar Hiroshi Matsumoto, kepala investasi Jepang di Pictet Asset Management Ltd., seperti dikutip Bloomberg.
Turut menekan bursa saham Jepang, nilai tukar yen melanjutkan apresiasinya dan menguat 0,16 poin atau 0,14% ke level 112,09 yen per dolar AS pada pukul 14.07 WIB, setelah berakhir menguat 0,18% di posisi 112,25 pada Rabu (24/10).