Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa transportasi PT Adi Sarana Armada Tbk. berencana memperkuat bisnis lelang (auction) perseroan. Saat ini, perseroan tengah merampungkan rencana pengambilalihan saham (akuisisi) salah satu perusahaan lelang kendaraan.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan perseroan berencana mengakuisisi hingga 51% saham pada perusahaan tersebut. Sayangnya, perseroan belum dapat mengungkapkan calon perusahaan yang akan dicaplok sebagian besar sahamnya.
“Kalau nanti kami menjadi satu, akan menjadi yang nomor 1 di Indonesia karena yang akan kami akuisisi ini termasuk perusahaan lelang yang cukup besar. Kami targetkan Januari 2019 rampung karena aspek legalnya sudah kami selesaikan,” ungkap Prodjo di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Prodjo mengungkapkan emiten dengan sandi ASSA tersebut akan mengakuisisi sebuah perusahan lelang yang komposisi kepemilikannya digenggam 100% oleh Jepang (PMA). Dengan begitu, perusahaan berharap memperoleh transfer ilmu, teknologi, dan jejaring dalam bidang lelang kendaraan.
Dari ASSA, perusahaan Jepang yang sudah lama beroperasi di Indonesia tersebut akan mendapatkan benefit dari sisi local knowledge. Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp150 miliar untuk proses akuisisi tersebut, yang akan bersumber dari kas internal perseroan.
Proses akuisisi tersebut akan dilaksanakan oleh anak usaha perseroan. Berdasarkan laporan keuangan termutakhir, ASSA tercatat memiliki empat entitas anak yang bergerak pada jasa penyediaan juru mudi, balai lelang, transportasi, dan pengembang umum.
Anak usaha perseroan yang bergerak di bisnis balai lelang yaitu PT Adi Sarana Lelang. Hingga akhir tahun ini, ASL ditargetkan dapat membukukan laba Rp16 miliar, atau sekitar 11,4% dari total laba bersih perseroan. Sebesar 70% laba bersih akan dikontribusikan oleh bisnis rental.
Setelah konsolidasi, perseroan memprediksi kontribusi bisnis lelang dapat meningkat dua kali lipat, sedangkan bisnis rental akan sekitar 65%.
Selain mempersiapkan ekspansi bisnis lelang, Adi Sarana Armada baru saja mencoba peruntungan di bisnis marketplace lelang melalui caroline-id.com, dan penyewaan kendaraan oleh individu yang berbasis aplikasi yaitu Carshare.
Perseroan telah mengoperasikan Carshare sejak September 2018 di beberapa titik di Jakarta. Carshare menggaet pasar pekerja kantoran yang memiliki mobilitas tinggi di Jakarta dan membutuhkan rental mobil dengan durasi per jam. Untuk Carshare dan Caroleine, perseroan menggelontorkan investasi total Rp8 miliar.
“Perseroan berinvestasi armada baru sebanyak 50 unit dengan investasi total sekitar Rp1 miliar. Kami membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk membaca behaviour konsumen untuk memutuskan masuk ke kota selanjutnya yaitu Surabaya,” kata Prodjo.
Adapun, perseroan baru saja mengantongi fasilitas kredit investasi sejumlah Rp100 miliar dari Bank Mandiri, yang akan digunakan untuk ekspansi perseroan. Perjanjian kredit tersebut ditandantangi perseroan pada Selasa (23/10).