Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. mencatatkan kelebihan permintaan lebih dari 1,4 kali dari total nilai emisi baik untuk penerbitan obligasi maupun sukuk perseroan.
Sebagai informasi, XL Axiata baru saja mengumumkan rencana penghimpunan dana melalui PUB I Obligasi Tahap I Tahun 2018 dan PUB II Sukuk Ijarah Tahap I Tahun 2018, di mana XL Axiata menawarkan masing-masing sebesar Rp 1 triliun untuk Obligasi dan Sukuk.
Penerbitan ini merupakan bagian dari Program Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi dan Sukuk senilai Rp 5 triliun, dan merupakan Sukuk Ijarah Perusahaan dengan nilai terbesar saat ini. Obligasi dan Sukuk Ijarah telah memperoleh peringkat AAA (idn) (Triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Chief Financial Officer XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin menyampaikan perseroan mampu membukukan kelebihan permintaan 1,4 kali, di tengah kondisi pasar modal nasional yang masih penuh tantangan.
“Ini menandakan keyakinan atas agenda transformasi yang kami jalankan. Hasil ini akan memperkuat neraca kami dan menyediakan komposisi pendanaan jangka panjang yang lebih kuat untuk mendukung ambisi kami untuk memenangkan pasar data yang terus berkembang di Indonesia,” ungkap Adlan melalui keterangan resmi, Selasa (9/10).
Adapun, dana hasil dari penawaran ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya oleh perusahaan untuk membiayai belanja modal guna memperkuat jaringan XL Axiata.
Penerbitan ini akan memungkinkan fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk lebih meningkatkan data experience pelanggan dan pelaksanaan Agenda Transformasi 3R XL Axiata yaitu Revamp the Core, Rise Up the Value Ladder, dan Re-invent Way to Play dengan tujuan untuk menjadi penyedia layanan telekomunikasi data pilihan di Indonesia.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters) yang ditunjuk yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas
XL Axiata akan melaksanakan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk ini mulai tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan 11 Oktober 2018. Sedangkan Penjatahan akan dilakukan pada tanggal 12 Oktober dan mencatatkan Obligasi dan Sukuk tersebut pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2018.