Bisnis.com, JAKARTA— PT Kalbe Farma Tbk. tengah gencar melakukan penetrasi produk ke luar negeri melalui ekspansi ke regional Asean, sebagian Afrika, hingga Timur Tengah.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan tengah melakukan penjajakan pasar dan mengkaji bentuk kerja sama dengan The Himalaya Drug Company. Hal tersebut menyusul nota kesepahaman yang diteken keduanya beberapa waktu lalu.
Vidjongtius menjelaskan bahwa arah kerja sama dengan perusahaan asal India itu terkait dengan produk herbal. Pihaknya ingin mengawinkan herbal Indonesia dengan kemajuan teknologi dari India.
“Sedang riset pasar untuk Indonesia dan bisa dikembangkan ke Asean. Periode riset sekitar 3 bulan hingga 6 bulan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (3/9/2018).
Saat ini, dia mengungkapkan beberapa produk perseroan telah menjadi pilihan utama di Filipina, Myanmar, Malaysia, dan Singapura. Dengan demikian, emiten berkode saham KLBF itu akan terus memperkuat pasar Asean.
“Ekspansi Asean, sebagian Afrika, termasuk Timur Tengah,” imbuhnya.
Untuk Timur Tengah, Vidjongtius menyebut tengah mendorong penetrasi produk ke Dubai. Pihaknya tengah dalam tahap percobaan penjualan dengan shipment awal.
Dia menargetkan penjualan ekspor Rp1 triliun pada 2018. Jumlah tersebut setara dengan 6% dari total pendapatan atau tumbuh 1% dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan kenaikan 1% setiap tahunnya, KLBF memproyeksikan kontribusi ekspor dapat menembus 10% dalam 5 tahun mendatang.