Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten sektor makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. akhirnya melantai di bursa saham domestik pada tahun ini, tepatnya pada pertengahan Oktober 2018. Produsen Kacang Garuda itu kerap terdengar akan IPO sejak 2008, satu dekade lalu.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menceritakan kepada Bisnis soal alasan perseroan akhirnya berhenti ragu untuk menjadi perusahaan terbuka. Menurutnya, banyak alasan kompleks yang harus dipertimbangkan perusahaan sebelum IPO.
“Untuk IPO itu bukan pekerjaan mudah. Apalagi seakan-akan kami harus bisa membaca pasar. Kalau menunggu saat yang tepat, tidak akan ketemu-ketemu. Akhirnya kami yakin, diputuskan [untuk IPO], langsung maju tak gentar,” terang Paulus, Kamis (30/8/2018).
Paulus menyampaikan dalam 10 tahun terakhir, banyak kombinasi internal dan eksternal yang masih harus dibereskan perseroan sebelum menyatakan siap untuk menjadi perusahaan terbuka. Akhirnya, perseroan memutuskan untuk segera IPO pada tahun ini.
Director, Head of Investment Banking PT Indo Premier Sekuritas Rayendra L. Tobing menyampaikan sebagai perusahaan keluarga, tidak mudah bagi manajemen Garudafood untuk mengambil langkah IPO sebagai opsi pendanaan.
“Untuk menjadi perusahaan terbuka, mereka harus sepakat dan percaya diri, untuk menyatakan siap membuka perusahaan kepada publik. Makanya sekarang perusahaan merekrut para professional untuk meyiapkan perusahaan ini looking forward,” jelas Rayendra.
Adapun, Garudafood akan melaksanakan IPO pada Oktober 2018 dengan melepas 10,34% saham dari modal disetor perseroan, yang terdiri dari 35 juta saham yang dilepas ke publik dan 727.841.290 saham baru yang dilepas dengan skema Mandatory Convertible Bond (MCB)