Bisnis.com, JAKARTA--Emiten unggas nasional kian mengepakkan sayapnya setelah pada semester I/2018 membukukan kinerja finansial memuaskan, disokong oleh pasar unggas yang lebih tertata. Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga akhir tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, PT Malindo Feedmill Tbk. membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,07 triliun, meningkat 13,7% dibandingkan dengan penjualan perseroan pada semester I/2017 yang sebesar Rp2,7 triliun.
Pada periode tersebut emiten dengan sandi MAIN tersebut membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp121,08 miliar, melonjak 349,7% dibandingkan denga laba bersih perseroan pada semester I/2017.
Adapun, sepanjang tahun berjalan harga saham MAIN telah meningkat 100,68%. Pada penutupan perdagangan Kamis (23/8), harga saham MAIN tercatat menguat 1,37% atau 20 poin ke level Rp1.485.
Dari 8 analis yang dihimpun Bloomberg usai laporan keuangan MAIN, 5 di antaranya merekomendasikan untuk hold saham MAIN dengan rentang target harga Rp1.150—Rp1.375, sedangkan 3 analis merekomendasikan buy dengan rentang target harga Rp1.400—Rp2.200.
Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin menyampaikan pendapatan MAIN pada semester I/2018 telah mencapai 50,3% dari total estimasi pendapatan Mirae Asset terhadap perusahaan unggas tersebut.
Sepanjang awal tahun ini, MAIN tercatat mampu meningkatkan margin operasonal sehingga margin bersih megalami kenaikan menjadi 4,4 pada kuartal II/2018, dari hanya 0,2% pada kuartal II/2017. Kenaikan margin tersebut terutama terdorong oleh kenaikan permintaan selama bulan puasa dan Lebaran.
“Ada beberapa faktor yang membuat kinerja semester I/2018 MAIN cukup baik yaitu permintaan selama bulan Ramadan, dan kenaikan margin keuntungan perusahaan. Kenaikan permintaan yang terjadi di saat suplai turun, meningkatkan margin EBITDA perusahaan,” ungkap Mimi.
Berdasarkan survei resmi yang diperoleh Mirae Asset, harga ayam usia sehari (DOC) di Jawa Barat akan terus mengalami tren kenaikan karena suplai yang terbatas. Mimi merekomendasikan untuk hold saham MAIN, dari sebelumnya buy, dengan target harga Rp1.375. Mirae Asset menurunkan ekspektasi atas saham MAIN karena memprediksi permintaan pada semester II/2018 akan mulai normal.
Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumiharja menyampaikan harga jual DOC dan ayam broiler yang meningkat mendorong pendapatan Malindo Feedmil selama paruh pertama tahun ini.
Selain itu, harga bahan baku perseroan seperti jagung, tercatat mengalami penurunan karena stok yang melimpah. “Kami melihat harga DOC dan broiler lebih stabil dibandingkan tahun lalu, dan iklim sektor perunggasan pada tahun ini akan lebih baik karena campur tangan pemerintah,” ungkap Marlene.
Dia merekomendasikan untuk buy saham MAIN dengan target harga sebesar Rp1.400 per lembar saham. Beberapa risiko investasi MAIN yaitu fluktuasi harga DOC, disparitas harga pada produsen dan kosumen, kurangnya jumlah Rumah Potong Ayam (RPA) di Indonesia, dan faktor cuaca yang dapat memengaruhi ketersediaan jagung.