Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) merealisasikan produksi sejumlah 14,8 juta ton pada semester I/2018. Volume itu mencakup 61,67%-52,86% dari target setahun penuh sebesar 24 juta—28 juta ton.
Direktur & Corporate Secretary Bayan Resources Jenny Quantero menyampaikan, pada semester I/2018 perusahaan memproduksi batu bara sejumlah 14,8 juta ton. Perinciannya, produksi kuartal I/2018 sebesar 6,4 juta ton dan kuartal II/2018 sebanyak 8,4 juta ton.
“Pertumbuhan produksi terutama berasal dari Tabang [Kalimantan Timur], karena mobilisasi peralatan tambahan oleh kontraktor dan positifnya kondisi cuaca,” tuturnya dalam siaran pers, Senin (6/8/2018).
Di Tabang, BYAN memiliki dua konsesi perusahaan, yakni PT Bara Tabang dan PT Fajar Sakti Prima. Pada kuartal II/2018, perseroan mulai membuka area pertambangan low-strip di Bara Tabang.
Realisasi volume produksi pada semester I/2018 melonjak 78,31% year-on-year (yoy) dari semester I/2017 sejumlah 8,3 juta ton. Menurut Jenny, volume itu melampaui estimasi manajemen BYAN.
Dari sisi penjualan, pada semester I/2018 perusahaan memasarkan batu bara sejumlah 14,2 juta ton, melambung 69,05% yoy dari periode Januari—Juni 2017 sebesar 8,4 juta ton. Perinciannya, kuartal I/2018 sebanyak 6,6 juta ton dan kuartal II/2018 sejumlah 7,6 juta ton.
Saat dihubungi Bisnis, Jenny menjelaskan, perseroan tetap memertahankan target produksi batu bara pada 2018 sebanyak 24 juta—28 juta ton. Volume itu meningkat dari 2017 sejumlah 20,9 juta ton.
“Perusahaan juga sudah mendapatkan komitmen pembelian dari seluruh target penjualan 2018,” tuturnya dalam pesan singkat kepada Bisnis.
Sebelumnya, per Maret 2018 perusahaan sudah mendapatkan komitmen penjualan batu bara sebesar 20,8 juta ton. Sejumlah 47% di antaranya menggunakan harga tetap, sedangkan 53% memakai sistem floating sesuai harga global.
Pada 2018 perseroan memberikan bujet pendapatan senilai US$1,2 miliar--US$1,45 miliar dari penjualan batu bara sejumlah 28 juta ton. Volume itu naik dari realisasi 2017 sebesar 20,1 juta ton.