Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bayan Resources (BYAN) Perkirakan EBITDA Senilai US$400 Juta

Emiten pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengestimasi perolehan EBITDA pada semester I/2018 sebesar US$400 Juta seiring dengan peningkatan volume penjualan.
Direktur PT PP Presisi Tbk Hasanin Ade Putra (dari kiri) berbincang dengan Direktur Utama Iswanto Amperawan, Direktur Benny Pidakso dan Direktur Independen Arief Subyandono, seusai RUPS Tahunan di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur PT PP Presisi Tbk Hasanin Ade Putra (dari kiri) berbincang dengan Direktur Utama Iswanto Amperawan, Direktur Benny Pidakso dan Direktur Independen Arief Subyandono, seusai RUPS Tahunan di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengestimasi perolehan EBITDA pada semester I/2018 sebesar US$400 Juta seiring dengan peningkatan volume penjualan.
 
Direktur & Corporate Secretary Bayan Resources Jenny Quantero menyampaikan, perseroan mengestimasi perolehan EBITDA (Earnings before interest, tax, depreciation and amortization) pada semester I/2018 mencapai US$400 juta. 
 
Hal itu didukung dengan peningkatan kinerja pada periode April—Juni 2018, karena pada kuartal I/2018 perseroan baru memeroleh EBITDA senilai US$181,2 juta.
 
“Kami memerkirakan EBITDA semester I/2018 sebesar US$400 juta. Angka ini masih dikaji oleh PwC [PricewaterhouseCoopers],” tuturnya dalam siaran pers, Senin (6/8/2018).
 
Bayan saat ini masih melakukan penelaahan terbatas (limited review) terhadap laporan keuangan per Juni 2018. Laporan itu akan disampaikan pada akhir Agustus 2018.
 
Bila mencapai estimasi EBITDA US$400 juta pada semester I/2018, nilai itu melonjak signifikan sebesar 112,31% year-on-year (yoy). Pada semester I/2017, perusahaan meraih EBITDA senilai US$188,4 juta.
 
Tahun lalu, BYAN membukukan EBITDA sebesar US$485,1 juta. Berdasarkan data perusahaan, angka itu merupakan perolehan tertinggi keempat di antara emiten batu bara lainnya.
 
Di nomor 1, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) memimpin dengan EBITDA US$1,3 miliar, selanjutnya PT Indika Energy Tbk. (INDY) US$734 juta, dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) US$486 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper