Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten sektor digital media PT Arkadia Digital Media berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham. Arkadia Digital Media akan menjadi perusahaan media digital pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Saham yang akan dilepas tersebut terdiri dari 100 juta saham baru, dan 50 juta saham milik pendiri. Porsi pelepasannya cukup besar yaitu sebanyak-banyaknya 54,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Chief Executive Officer Arkadia Digital Media William Martaputra menyampaikan perseroan akan melepas seluruh 150 juta saham tersebut dengan harga penawaran pada rentang Rp200—Rp400. Secara total, perusahaan berpotensi mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp30 miliar—Rp60 miliar.
“Dengan IPO ini, nilai perseroan berpeluang meningkat signifikan di masa depan. Banyak agenda pengembangan yang akan dilakukan perseroan dan ke depannya, bisnis digital media ini sangat menjanjikan,” ungkap William dalam Due Dilligence Meeting (DDM) di Jakarta, Senin (6/8).
William menyampaikan pada tahun ini perseroan akan memaksimalkan sumber pendapatan utama yaitu portal berita suara.com, sekaligus memaksimalkan tujuh portal berita baru yang akan segera dirampungkan peresmiannya oleh perseroan.
Adapun, selama 25 juli—13 Agustus 2018 perseroan masih melakukan bookbuilding roadshow, dan pada 20 Agustus 2018 akan mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. Arkadia Digital Media menargetkan pencatatan saham perdana di BEI pada 29 Agustus 2019.
William menyampaikan per Maret 2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp6,81 miliar atau meningkat sekitar 5,6% dari pendapatan yang dibukukan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,45 miliar.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp160 juta, meningkat 72,45% dibandingkan dengan kuartal I/2017 yang sebesar Rp92,78 juta.
