Bisnis.com, JAKARTA -- Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan dengan rentang pergerakan 5.989-6.050 pada hari ini, Selasa (31/7).
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menjelaskan ekuitas Asia pada awal pekan ditutup melemah. Dipimpin oleh indeks saham di Jepang dengan Nikkei (-0.74%) dan Topix (-0.43%) di ikuti dengan indeks Hangseng (-0.25%) dan CSI (-0.17%) yang juga melemah di China dan Hong Kong.
Investor menanti hasil keputusan kebijakan moneter bank sentral di dunia. Yen stabil dan imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang turun karena Bank of Japan merencanakan kembali untuk membeli obligasi dalam jumlah yang tidak terbatas untuk ketiga kalinya dalam seminggu.
IHSG (+0.41%) menguat 24.66 poin kelevel 6013.80 dengan emiten sektor pertambangan (+3.28%) memimpin dan menjadi trigger penguatan IHSG.
Faktor dilepasnya kuota ekspor tambang oleh pemerintah guna menjaga defisit neraca perdagangan berdampak optimis bagi emiten pertambangan. HRUM (+10.18%), INDY (+8.78%), ADRO (+6.36%) dan ANTM (+6.11%) menjadi penopang penguatan disektor pertambangan.
Investor asing pun merespon positif dengan tercatat net buy 216.43 Miliar rupiah diawal pekan pada saham ADRO, INDY dan HRUM menjadi top net buy value investor asing.
Bursa saham Eropa dibuka mayoritas melemah mengikuti mayoritas ekuitas Asia. Indeks Eurostoxx (-0.31%), FTSE (-0.23%) dan DAX (-0.23%) dengan emiten tambang dan konsumer menjadi pemimpin pelemahan ditengah earning season yang mulai bergerak dibawah ekspektasi.
Tingkat Indeks kepercayaan konsumen di zona Eropa stagnan di level -0.6 sedangkan Indeks kepercayaan industry turun menjadi 5.8 dalam data yang rilis siang ini menjadi sentimen negatif.
Sentimen yang akan hadir selanjutnya diantaranya hasil pertemuan dan keputusan BOJ pada kebijakan moneter.
Selain itu data penjualan ritel dan beberapa data inflasi di zona Eropa pun tidak luput menjadi perhatian investor ditengah aksi tunggu data consumer spending di AS sebagai indikator tingkat inflasi dan hawkish fed rate kedepannya.
Pergerakan IHSG mengarah pada resistance MA200 secara teknikal setelah berhasil kuat diatas MA5. Meskipun demikian ruang pergerakan IHSG terlihat terbatas pada indikator Stochastic yang yang telah jenuh beli dengan indikasi dead-cross.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ICBP, ANTM, TLKM, MEDC, PTPP, SMSM, TKIM, ADHI.
(Disclaimer on)