Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan SIMP Turun 22,12% Pada Semester I/2018

Sementara itu, SIMP menggelontorkan kas untuk investasi senilai Rp1 triliun pada semester I/2018, meningkat dari sebelumnya Rp823,92 miliar. Total kas dan setara kas pada akhir periode naik menjadi Rp2,41 triliun dari semester I/2017 sebesar Rp2,06 triliun.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten perkebunan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) membukukan pendapatan Rp6,63 triliun pada semester I/2018, turun 22,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp8,52 triliun.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (27/7/2018), laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga merosot 81,82% menjadi Rp57,1 miliar dari sebelumnya Rp314,27 miliar. Laba per saham ikut melorot menjadi Rp4 dari sebelumnya Rp20.

Direktur Utama Salim Ivomas Pratama Mark Wakeford menyampaikan kinerja keuangan perseroan dipengaruhi oleh penurunan kontribusi di divisi minyak dan lemak nabati serta divisi perkebunan.

"Selain itu, penurunan harga jual rata-rata produk sawit dan karet juga berdampak kepada kinerja perusahaan," paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/7).

Per Juni 2018, penjualan minyak dan lemak nabati menurun menjadi Rp5,22 triliun dari sebelumnya Rp5,52 triliun. Pemasaran divisi perkebunan senilai Rp3,84 triliun juga berkurang dari semester I/2017 yang senilai Rp5,09 triliun.

Pada semester I/2018, penjualan CPO perusahaan turun 18% secara year-on-year (yoy) menjadi 355.000 ton dari sebelumnya 431.000 ton. Pemasaran produk sawit lainnya seperti palm kernel (PK), palm kernel oil (PKO), dan palm kernel extract (PKE) juga melesu 23% menjadi 79.000 ton dari sebelumnya 102.000 ton.

Penjualan gula naik 1% secara tahunan menuju 20.400 ton per Juni 2018 dibandingkan sebelumnya 20.300 ton. Pemasaran karet turun 32% yoy menjadi 4.300 ton dari semester I/2017 yang sebanyak 6.400 ton.

Sementara itu, penjualan biji sawit tumbuh 23% menjadi 5.400 ton dari sebelumnya 4.300 ton.

Dari sisi produksi, SIMP menghasilkan 1,85 juta ton tandan buah segar (TBS), turun 3% dari sebelumnya 1,9 juta ton. Produksi CPO juga turun tipis 2% yoy menjadi 385.000 ton dari sebelumnya 393.000 ton.

"Tingkat ekstraksi minyak sawit meningkat menjadi 22,1% pada semester I/2018 dari sebelumnya 21,9%," imbuh Wakeford.

Total area tertanam SIMP per Juni 2018 mencapai 301.624 hektare (ha). Luasan itu meningkat dari akhir 2017 yang sebesar 300.387 ha.

Area perkebunan sawit mendominasi dengan luas 248.565 ha. Luasan kebun dengan tanaman menghasilkan mencapai 211.865 ha, naik dari akhir tahun lalu yang sebesar 209.817 ha.

Dia menambahkan untuk mengantisipasi kenaikan lahan tanaman menghasilkan kelapa sawit, SIMP meningkatkan total kapasitas pengolahan dengan membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) baru.

Pembangunan PKS itu diperkirakan selesai pada 2019. Perusahaan juga sudah menyelesaikan pengembangan pabrik penyulingan CPO di Surabaya yang berkapasitas 300.000 ton per tahun, dan saat ini sudah beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper