Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) diproyeksi memiliki valuasi saham yang menarik seiring dengan proyeksi peningkatan kinerja pada 2019.
Pada Kamis (12/7/2018), MGRO resmi menjadi emiten ke-28 pada 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan melepas 703,68 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp225. Artinya, perusahaan meraup dana Rp158,33 miliar.
Prama Nugraha, Direktur Investment Banking PT Panin Sekuritas Tbk., menyampaikan MGRO sudah melakukan penawaran umum pada 3-9 Juli 2018 dengan rentang harga Rp200--Rp250 per saham.
"Dari hasil polling permintaan investor banyak di harga Rp225, sehingga kita tetapkan harga itu agar permintaan lebih banyak," tuturnya di Gedung BEI.
Panin Sekuritas merupakan underwriter IPO MGRO. Pemesanan saham emiten kebun ini mengalami oversubscribed 2 kali lipat dari total saham yang di tawarkan.
Menurut Prama, mayoritas investor MGRO merupakan segmen ritel. Dari sisi geografis, kebanyakan investor berasal dari Sumatera Utara, sesuai dengan lokasi utama usaha perseroan.
Dia menambahkan, saham MGRO dinilai cukup atraktif. Dengan harga IPO Rp225. diperkirakan price to earning ratio (PER) pada 2019 berkisar 7x. Hal ini sesuai proyeksi peningkatan kinerja pada tahun depan seiring dengan rampungnya pengembangan pabrik refinery.
Pada perdagangan Kamis (12/7/2018), saham MGRO langsung melesat 112 poin atau 49,56% sehingga terkena auto reject atas PER mencapai 84,50 x dengan kapitalisasi pasar Rp1,19 triliun.