Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,33% atau 131,92 poin ke level 5.799,24 pada perdagangan Jumat (29/6/2018).
IHSG menguat saat Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level 5,25%.
Octavianus Marbun, analis Waterfront Sekuritas Indonesia mengemukakan, meski pada Jumat IHSG ditutup menguat, secara mingguan indeks mengalami pelemahan sebanyak 0,38% dibandingkan posisi penutupan minggu lalu.
Pelemahan terlihat dipola trend ADX mingguan dengan tren naik melemah tipis (+DI 15) pekan lalu +DI 14, tapi tren turun kembali berkurang (-DI 31) pekan lalu –DI 29, RSI juga turun di 39, pekan lalu 39,7.
Diperkirakan IHSG dalam jangka menengah masih dapat rebound, tapi karena dalam cloud turun dengan tekanan jual dibeberapa saham LQ 45, maka secara intraday diperkirakan indeks pada pekan ini akan menguat apabila menjauhi level support mingguan nya dikisaran level 5.719.
Indikator Bollinger Bands weekly juga turun, level bawah di 5685.11, level mid di 5926.45, dan level atas 6167.19, dengan indikasi Stochastic %K mingguan baru cross %D kebawah dengan volume tipis, diperkirakan menguat secara harian diantara tekanan jual.
Selama satu pekan kemarin, Octavianus mengatakan bahwa asing melakukan net sell sebesar Rp1,81 triliun, sementara pada pekan sebelumnya terjadi net sell sebesar Rp3,84 triliun.
Bagaimana pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini? Ikuti lajunya secara live.
Menutup perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,90% atau 52,47 poin di level 5.746,77.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,54% atau 31,40 poin ke level 5.767,83 menjelang penutupan perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018).
Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,22% atau 12,83 poin ke level 5.786,41.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,12% atau 7,17 poin ke level 5.806,4 di akhir sesi .
Indeks Harga Konsumen Juni 2018 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,59% dengan pemicu utama tarif angkutan udara
Adapun inflasi tahun kalender mencapai 1,9% dan inflasi tahunan sebesar 3,12%.
Dari pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 82 kota, semua kota di Indonesia mengalami inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Tarakan dengan besarn 2,71% dan inflasi terendah di Medan serta Pekanbaru yang sebesar 0,01%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi yang bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri ini merupakan inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 dan 2016, yang mencapai masing-masing 0,69%.
"Yang menyebabkan inflasi 0,59% yaitu kelompok transportasi, komunikasi, jasa keuangan, serta bahan makanan," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (2/7/2018).
Dalam catatan BPS, inflasi bahan makanan mencapai sebesar 0,19%. Komoditasnya antara lain ikan segar dengan andil 0,08%, yang disebabkan oleh cuaca buruk di perairan Indonesia Timur sehingga nelayan tidak berani melaut dan berujung pada menipisnya suplai.
Komoditas lain yaitu daging ayam ras dengan andil 0,03%. Menurut Suhariyanto, hal ini wajar karena permintaan setiap Lebaran selalu meningkat.
Peningkatan permintaan terlihat di 61 kota di seluruh Indonesisa
"Tapi kontribusinya sebesar 0,03%, relatif terkendali ," ujarnya.
Selain itu, BPS mencatat komoditas daging sapi, kacang panjang, cabai rawit, bawang merah, dan kelapa mengalami inflasi dengan andil tipis sebesar 0,01%.
Penurunan harga bahan makanan terjadi di beberapa komoditas antara lain telur ayam ras dan cabai merah dengan andil deflasi sebesar 0,03%. Adapun beras dan bawang berkontribusi 0,01%.
Penyebab inflasi pada Juni 2018 dipicu oleh kenaikan inflasi harga yang diatur pemerintah yaitu tarif angkutan udara yang mengalami inflasi hingga 0,15%. Suhariyanto menerangkan pemicunya adalah hari libur yang panjang serta ritual pulang kampung yang menyebabkan permintaan tiket pesawat meningkat.
Selanjutnya, tarif angkutan antar kota mengalami inflasi sebesar 0,08% dan kereta api sebesar 0,01%.
"Inflasi Juni 2018 terutama disebabkan inflasi administered prices sebesar 1,38% dengan andil 0,28%," lanjutnya.
Secara umum, Suhariyanto menilai inflasi pada Lebaran 2018 cukup terkendali. Pasalnya, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah melakukan antisipasi menghadapi Lebaran.
Ke depannya, BPS mengingatkan untuk mewaspadai kemungkinan tingginya inflasi pada Desember 2018 yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,39% atau 22,86 poin ke level 5.822,1.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,1% atau 5,8 poin ke level 5.805,04.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,5% atau 29,56 poin ke level 5.828,49.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan merilis angka inflasi Juni 2018.
Dari laman BPS disebutkan, Kepala BPS Suhariyanto yang akan mengumumkan angka inflasi Juni 2018 pada hari ini, pk. 11.00 WIB.
Kepala BPS akan memaparkannya kepada pers dari Gedung BPS yang berlokasi di Jalan Dr. Sutomo.
Adapun rincian data ekonomi yang dirilis BPS siang ini adalah:
Perkembangan indeks harga konsumen (inflasi) Juni 2018
Indeks harga perdagangan besar Juni 2018
Perkembangan nilai tukar petani dan harga gabah Juni 2018
Perkembangan pariwisata dan transportasi Mei 2018
Seperti diketahui, BPS telah mengumumkan angka inflasi Mei 2018 sebesar 0,21%, sedangkan inflasi secara tahun kalender 2018 mencapai 1,3% dan inflasi tahun ke tahun di level 3,23%.
Hasil tersebut diperoleh dari pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 82 kota seluruh Indonesia. Dari data BPS, 65 kota mengalami inflasi dan 17 kota tercatat mencetak deflasi.
BPS mengungkapkan angka inflasi bulanan 0,21% dan inflasi tahunan 3,23% merupakan angka terendah saat puasa dibandingkan Ramadan 2016 dan 2017.