Bisnis.com, JAKARTA -- Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada akhir pekan ini, Jumat (29/6) yang akan bergerak mencoba menguat dengan rentang 5650-5790.
Lanjar Nafi menjelaskan ekuitas Asia ditutup mixed dengan penguatan dialami indeks Hangseng (+0.50%) dan pelemahan pada indeks CSI (-1.03%), KOSPI (-1.19%) dan TOPIX (-0.26%) serta pergerakan konsolidasi mencoba menguat dialami indeks Nikkei (-0.01%).
Harga minyak WTI terkoreksi dan Yuan China menuju penurunan lanjutan. Tanda-tanda membingungkan tentang perdagangan global terus berdatangan dari gedung putih.
IHSG (-2.08%) ditutup pesimis menjelang rapat gubernur bank Indonesia dengan turun 120.23 dilevel 5667.32 dengan sektor Industri Dasar (-4.25%) dan Property (-3.46%) menjadi penekan pergerakan IHSG.
Rupiah melemah 1.52% kelevel terendah sejak 2015 dilevel 14394. Investor asing pun kembali melakukan penjualan bersih sebesar 691.87 Miliar rupiah dengan saham BBCA, BBRI dan BBNI menjadi top net sell value.
Bursa saham Eropa dibuka melemah dengan Indeks Eurostoxx (-0.49%), FTSE (-0.19%) dan DAX (-0.57%) bergerak pada zona merah diawal sesi pertama mengikuti mayoritas indeks saham di Asia.
Perusahan penambang dan teknologi menjadi penekan terbesar di Eropa disaat komoditas tambang mulai terkoreksi setelah mengalami penguatan cukup optimis sejak awal pekan. Investor akan terfokus pada keputusan kebijakan moneter BI dan Kinerja manufaktur dan jasa di China.
Secara teknikal IHSG break out support level. Momentum RSI yang cukup rendah dan Indikator stochastic yang terkonsolidasi pada area oversold membuat peluang teknikal rebound pada akhir pekan cukup besar dan menguji kembali level fractal level di kisaran 5787.
Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat dengan rentan 5650-5790.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, BBCA, BBRI, GJTL, UNTR, PTPP.
Disclaimer on