Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. menaikkan anggaran belanja modal tahun ini menjadi Rp2,4 triliun dari tahun lalu sebesar Rp2 triliun untuk menyelesaikan proyek-proyek perseroan dan belanja lahan.
Lydia Tjio, Direktur Summarecon Agung, mengatakan bahwa sumber dana untuk belanja modal tahun ini sebagian besar berasal dari kas internal perseroan sehingga bisa lebih mengefisienkan penggunaan anggaran perseroan.
“Kami akan cari bank atau obligasi kalau memang diperlukan,” katanya, Kamis (7/6/2018).
Lydia mengatakan, secara umum anggaran belanja modal itu akan digunakan untuk pengembangan proyek perseroan.
Anggaran belanja modal meningkat seiring dengan meningkat pula target-target perseroan.
Perseroan menargetkan nilai pemasaran atau marketing sales mencapai Rp4 triliun tahun ini, meningkat dibandingkan dengan Rp3,6 triliun tahun lalu. Target Rp4 triliun ini direncanakan berasal dari proyek di Serpong 34%, Bekasi 22%, Bandung 21%, Kelapa Gading- Jakarta 10%, Karawang 7%, dan terbaru di Makassar 6%.
Baca Juga
Sementara itu, perseroan menargetkan laba bersih tahun ini dapat tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, laba bersih perseroan mencapai Rp362 miliar, sehingga target tahun ini adalah Rp400 miliar.
Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, mengatakan bahwa belanja modal juga akan dialokasikan untuk belanja lahan, tetapi tidak signifikan. Hingga saat ini, emiten dengan kode sahan SMRA ini sudah memiliki cadangan lahan 2.200 ha yang tersebar di lebih dari 8 lokasi.
“Penambahan cadangan lahan tahun ini tidak akan signifikan, hanya untuk lokasi existing. Hanya di bawah 100 hektare,” katanya.