Bisnis.com, JAKARTA— PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pada perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018), imbal hasil surat utang negara (SUN) bergerak melemah.
“Yield SUN diperkirakan bergerak kembali turun jelang lelang SUN hari ini,” kata Ahmad Mikail, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima hari ini, Selasa (5/6/2018).
Dia mengemukakan penurunan yield SUN didorong penguatan rupiah, dan kemungkinan kembalinya investor asing ke pasar obligasi negara berkembang, serta dampak positif dipertahankanya peringkat oleh S&P.
“Yield SUN 10 tahun diperkirakan bergerak di rentang 6,90%- 6,97%,” kata Mikail.
PT Samuel Sekuritas Indonesia pada perdagangan hari ini merekomendasikan obligasi negara seri FR0063, FR61, FR0036, FR0059, FR0064, FR0063, FR0075, FR0067.
Sementara itu, yield US Treasury bergerak menguat. Yield US treasury jangka menengah (10 tahun) dan panjang di AS (30 tahun) pada Senin atau kemarin naik masing-masing sebesar 4 dan 3 bps ke level 2,94% dan 3,08%.
“Hal tersebut didorong antisipasi investor akan membaiknya kondisi politik di Italia, sehingga mendorong peningkatan mata uang euro,” kata Mikail.
Harga minyak menahan kenaikan yield US Treasury. Harga minyak WTI dan gas kemarin masing-masing turun. Harga minyak turun sebesar 0,34% (US$64.72 /barel) dan harga gas melemah 0.14% (US$2.92/MMBtu), seiring naiknya produksi minyak AS sebesar 215.000 barel per hari di bulan Maret menjadi 10,7 juta barel per hari.