Bisnis.com, JAKARTA – Chairman Starbucks Corp. Howard Schultz dinyatakan akan mundur dari posisinya dalam jaringan kedai kopi internasional tersebut akhir bulan ini.
Schultz yang kini berusia 64 tahun dinilai sebagai pemimpin yang sukses mengembangkan Starbucks dari 11 toko ke lebih dari 28.000 toko di 77 negara selama periode kepemimpinannya, akan menjadi chairman emeritus efektif pada 26 Juni mendatang, seperti dijelaskan pihak manajemen perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg, langkah ini diambil ketika Starbucks berjuang untuk terus meningkatkan penjualan di pasar dalam negeri. CEO Starbucks Kevin Johnson merujuk pada lesunya aktivitas bisnis di sore hari sebagai sebab terhadap turunnya performa perusahaan sepanjang tahun ini.
Starbucks juga baru-baru ini menghadapi reaksi setelah dua pria kulit hitam ditangkap di salah satu gerainya di Philadelphia. Penangkapan itu pun memicu protes dan tuduhan diskriminasi rasial di gerai kopi yang dikenal, karena sikap liberalnya pada isu-isu sosial.
Starbucks kemudian menutup sekitar 8.000 gerai milik perusahaan untuk memulai program pelatihan anti-bias pekan lalu. Pelatihan ini dimaksudkan untuk membuat peserta mengenali rasisme bawah sadar mereka sendiri dan menghindari diskriminasi yang tidak disengaja.
Namun di sisi lain, keputusan ini mengundang pertanyaan dari beberapa pemegang saham sehubungan dengan biaya yang dihabiskan.
April lalu, Schultz beralih dari chief executive officer menjadi executive chairman, dimana ia mengawasi inisiatif dampak sosial perusahaan.
Saham Starbucks dikabarkan turun sebanyak 2,8% akhir perdagangan Senin (4/6/2018) pascapengumuman tersebut serta telah mencatat penurunan 0,6% sepanjang tahun ini hingga penutupan Senin.