Bisnis.com, JAKARTA -- Binaartha Sekuritas memperkirakan pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS akan melanjutkan apresiasi dengan rentang perdagangan pada kisaran 13.980 hingga 14.150.
Analisis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan penguatan rupiah yang signifikan pada hari Jumat yang lalu lebih disebabkan oleh faktor domestik terutama yang berkaitan dengan ekspektasi kuat bahwa Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo diyakini akan mampu menstabilkan nilai tukar rupiah dengan menjalankan program-program yang berorientasi pada pro growth dan pro stability.
Performa pergerakan nilai tukar rupiah pada Jumat lalu memang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi pergerakan mata uang euro maupun poundsterling justru terdepresiasi terhadap dolar AS.
Sentimen eksternal yang bersifat negatif dalam menekan rupiah diharapkan berkurang jika ditinjau pada beberapa negara yang akan memperingati hari libur nasional, seperti Inggris maupun Amerika Serikat.
Adapun sentimen positif dari domestik diharapkan mampu memberikan katalis positif bagi rupiah, sebab pemerintah dan BI berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan menjaga disiplin APBN, serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di mana salah satunya adalah dengan menaikkan suku bunga.
Pergerakan rupiah terhadap dolar AS diproyeksikan akan bergerak secara variatif. Secara teknikal, pada USDIDR daily chart terlihat bahwa pergerakan rupiah sudah menyentuh level garis fibonacci 61,8% sehingga mengindikasikan bahwa dolar berpotensi rebound secara terbatas terhadap rupiah.
Namun jika ditinjau pada indikator stochastic dan RSI yang cenderung bergerak menurun menuju ke area oversold, maka hal ini diharapkan bahwa apresiasi rupiah terhadap dolar AS masih berlanjut.