Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. menanggapi dingin pergerakan harga saham perseroan yang terkoreksi pasca pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami enggak khawatir karena yakin fundamental perseroan baik,” ujar Presiden Direktur Asuransi Tugu Pratama Indonesia Indra Baruna di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Dia menilai pergerakan saham yang langsung terkoreksi akibat mekanisme pasar. Kendati demikian, pihaknya optimistis kinerja bakal membaik karena perseroan memiliki catatan yang solid untuk urusan fundemental.
“Dengan berjalannya waktu dan bisa buktikan lebih ke masyarakat dan investor,” imbuh Indra.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten berkode TUGU itu ditutup terkoreksi 5,45% mendarat di level Rp3.640 per saham pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (28/5). Dalam aksi korporasi itu, perseroan melepas sahamnya di harga Rp3.850 per lembar saham.
Sebagai catatan, TUGU merupakan emiten anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-2 yang melantai di BEI pada 2018. Sebelumnya, PT Bank BRIsyariah Tbk. telah melakukan pencatatan perdana pada 9 Mei 2018.
Berdasarkan catatan Bisnis, beberapa anak BUMN lain juga tengah bersiap mengeksekusi IPO yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal dan PT Rumah Sakit Pelni.