Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WATERFRONT: IHSG Mixed, Rekomendasi 6 Saham

Waterfront Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018) bergerak di kisaran 5.760-5.855.
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018) bergerak di kisaran 5.760-5.855.

“IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed,” kata Octavianus Marbun, Analis  Waterfront Securities Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima pagi ini, Jumat (18/5/2018).

Dikemukakan, IHSG pada perdagangan Kamis (17/5/2018), ditutup melemah 0,44% pada level 5815. Saham sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp642,4 miliar.

Sementara itu, indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan meningkatnya potensi perang dagang dan naiknya harga minyak mentah.

Komentar Trump mengenai China menimbulkan keraguan akan upaya Trump untuk menghindari perang dagang antara AS dan China. Pasar khawatir negosiasi perdagangan antara AS dan China kembali tidak akan menghasilkan kesepakatan yang diharapkan dan akan segera terjadi perang tarif antara kedua negara tersebut yang berpotensi mendorong perlambatan ekonomi AS dan global.

Konflik di Timur Tengah mengurangi suplai minyak mentah di pasar global, sehingga mendorong kenaikan harga minyak mentah.

Saham small cap kembali menguat, sedangkan saham dengan eksposur internasional terimbas dari kenaikan harga minyak mentah dan penguatan dollar AS.

Data ekonomi yang menunjukkan pasar tenaga kerja cenderung ketat, dan inflasi yang menguat memicu potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan depan.

Yield obligasi pemerintah AS kembali naik pada level 3,113%.

Waterfront Securities Indonesia pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham sebagai berikut:

  • HRUM

Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup pada level 2720. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2700-2750.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2750

  • ADRO

Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 1880. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1860-1900.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1900

  • SMBR

Pada perdagangan kemarin saham SMBR ditutup pada level 3530. SMBR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3500-3570

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3570

  • ADHI

Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup pada 1930. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1910-1950.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1950

  • WIKA

Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup pada level 1560. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1580.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1580

  • PTPP

Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup pada level 2340. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2310-2370.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2370

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper