Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima delegasi Parlemen Uni Eropa di kantornya dan salah satunya membahas ekspor minyak sawit mentah atau CPO Indonesia ke negara-negara di Benua Biru itu.
Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia mengharapkan kerjasama lebih baik dengan Uni Eropa. Pemerintah pun menyampaikan penjelasan masalah-masalah yang dinilai kurang tepat, seperti pembatasan ekspor CPO Indonesia, harus dihindari.
“Seperti masalah palm oil, jangan dianggap itu sebagai komoditas, tapi itu mempekerjakan jutaan orang. Kalau itu terjadi masalah [penghentian ekpsor], ini bisa [menimbulkan] terjadi kemiskinan,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (9/5/2018)..
Pemerintah Indonesia berharap kepada Uni Eropa agar ekspor CPO dilihat dari sisi yang berbeda, yaitu terkait kesejahteaan masyarakat dunia yang bergantung pada perdagangan komoditas tersebut.
“Bagi kita [CPO] komoditas yang punya konsep label intensif sehingga apabila itu berkurang menimbulkan kemiskinan. Padahal semua negara ingin SDGs [Sustainable Development Goals] maka akan merusak program SDGs,” ujarnya.