Bisnis.com, JAKARTA - MNC Sekuritas memperkirakan bahwa lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara hari ini, Rabu (2/5/2018) akan mendulang permintaan yang terbatas dari investor dengan kisaran antara Rp10 triliun hingga Rp15 triliun.
I Made Adi Saputra fixed income analyst MNC Sekuritas mengatakan bahwa pemerintah akan kembali menggelar lelang rutin sukuk negara hari ini.
Seri SBSN yang akan dilelang adalah satu seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) baru dan 6 seri PBS (Project Based Sukuk) yang dibuka kembali atau reopening untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2018.
Target penerbitan adalah senilai Rp8 triliun dengan seri – seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut:
SPN-S 03112018 (Diskonto; 3 November 2018);
PBS016 (6,25000%; 15 Maret 2020);
PBS002 (5,45000%; 15 Januari 2022);
PBS017 (6,12500%; 15 Oktober 2025);
PBS012 (8,87500%; 15 November 2031);
PBS004 (6,10000%; 15 Februari 2037); dan
PBS015 (8,00000%; 15 Juli 2047).
"Kami perkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp10 triliun—Rp15 triliun dengan jumlah penawaran terbesar akan didapati pada Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 03112018 serta pada PBS016," kata Made dalam riset harian, Rabu (2/5/2018).
Berdasarkan kondisi di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, MNC Sekuritas memperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan pada lelang hari ini adalah sebagai berikut (%) :
SPN-S 03112018 berkisar antara 4,59375 - 4,68750;
PBS016 berkisar antara 6,53125 - 6,62500;
PBS002 berkisar antara 6,75000 - 6,84375;
PBS017 berkisar antara 7,21875 - 7,31250;
PBS012 berkisar antara 7,50000 - 7,59375;
PBS004 berkisar antara 7,62500 - 7,71875;
PBS015 berkisar antara 7,75000 - 7,84375.
Lelang akan dibuka pada Rabu, 2 Mei 2018 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada hari Jum'at, tanggal 4 Mei 2018 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).
Pada 2018, target penerbitan kotor (gross issuance) Surat Berharga Negara senilai Rp846,4 triliun di mana pada kuartal I 2018 pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp210,97 triliun, dari 7 kali lelang Surat Utang Negara dan 6 kali lelang Sukuk Negara.
Sementara itu, pada kuartal II/2018, pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp151,27 triliun dari 5 kali lelang Surat Utang Negara dan 6 kali lelang Surat Berharga Syariah Negara.
Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp6,35 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp10,18 triliun.