Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan milik Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. membukukan laba bersih sebesar Rp355 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Pencapaian tersebut menurun 55% dibandingkan dengan laba bersih yang dibukukan perseroan pada periode sama tahun lalu (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi keuangan Grup Astra, manajemen Astra Agro Lestari menyebut penurunan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh penurunan harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Direktur Keuangan Astra Agro Lestari, Mario Casimirus mengungkapkan laba bersih industri kelapa sawit pada kuartal pertama tahun ini terpukul karena penurunan harga secara year-on-year mencapai 12% pada kuartal pertama 2018.
“Sebenarnya volume penjualan perusahaan pada kuartal pertama 2018 ini mengalami kenaikan 17%, namun karena harganya turun 12% sehingga laba bersih ikut turun,” ungkap Mario dalam paparan Workshop Media Astra di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Mario menjelaskan penurunan harga sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun lalu ketika India menetapkan pajak impor untuk CPO dan produ CPO di kisaran 30%. Pada Februari 2018, India kembali meningatkan pajak tersebut ke kisaran 40%.
Secara rinci, Laba bersih AALI pada kuartal I/2018 mencapai Rp355,46 miliar. Jumlah itu menurun 55,03% yoy dari kuartal I/2017 senilai Rp790,45 miliar. Laba per saham dasar atau dilusian juga melesu menjadi Rp184,68 dari sebelumnya Rp410,69.
Sementara itu, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi per Maret 2018 sejumlah Rp681,08 miliar, menurun dari kuartal I/2017 sebesar Rp809,27 miliar. Nilai kas dan setara kas akhir periode ialah Rp294,24 miliar, merosot dari sebelumnya Rp577,83 miliar.