Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (10/4/2018), setelah Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato bernada perdamaian di tengah perselisihan dagangnya dengan Amerika Serikat (AS).
Indeks Topix hari ini dibuka di zona merah dengan turun 0,28% atau 4,91 poin di level 1.720,97 dan berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,35% atau 6,06 poin di level 1.731,94, level penutupan tertinggi dalam tiga pekan.
Dari 2.059 saham pada indeks Topix, 1.120 saham di antaranya menguat, 859 saham melemah, dan 80 saham stagnan.
Saham Toyota Motor Corp. dan Honda Motor Co. Ltd. yang masing-masing menguat 1,44% dan 2,60% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Topix pada akhir perdagangan hari ini.
Adapun indeks Nikkei 225 hari ini berakhir naik 0,54% atau 116,06 poin di level 21.794,32, setelah dibuka turun 0,36% atau 78,59 poin di posisi 21.599,67.
Sebanyak 161 saham menguat, 63 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Baca Juga
Saham FANUC Corp. yang melonjak 3,30% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Nikkei, diikuti Tokyo Electron Ltd. (+2,55%) dan SoftBank Group Corp. (+1,53%).
Di sisi lain, nilai tukar yen hari ini terpantau melemah 0,37% atau 0,40 poin ke posisi 107,17 per dolar AS pada pukul 13.50 WIB, setelah berakhir menguat 0,14% di posisi 106,77 pada perdagangan Senin (9/4).
Dilansir Bloomberg, Topix berhasil membalik pelemahannya, dengan perusahaan elektronik dan produsen mobil memberi dorongan terbesar terhadap indeks saham acuan Jepang ini setelah yen melemah terhadap dolar AS.
Berpidato dalam Boao Forum for Asia pada hari ini, Xi berjanji untuk membuka sektor-sektor ekonomi China mulai dari perbankan hingga manufaktur otomotif. Ia juga menyoroti pentingnya dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
“Investor melakukan pembelian saham kembali, setelah komentar yang disampaikan Xi tidak mengarah terhadap memburuknya gesekan perdagangan antara China dan AS,” kata Yoshinori Ogawa, pakar strategi senior Okasan Securities di Tokyo.