Bisnis.com, JAKARTA – Rencana China untuk membalas bea impor terhadap kedelai AS setelah Paman Sam memberlakukan bea impor baja dan aluminium memberi keuntungan bagi kedelai Brasil.
Perang dagang mendorong negara–negara Asia untuk beralih menyetok persediaan lebih banyak dari Brasil. Kondisi itu memicu Brasil menjadi eksportir kedelai terbesar dunia, mengalahkan AS.
Produksi di Brasil telah melonjak selama dekade terakhir dan diperkirakan mencapai rekor pada tahun ini. Panen Brasil menambah suplai ekstra untuk menenuhi permintaan dari China, pembeli kedelai terbesar global. China menguasai hampir 70% total kedelai dari Brasil.
Berdasarkan data dari broker Ary Oleofar, premi yang dibayarkan untuk pemuatan kedelai pada Mei di pelabuhan Paranagua Brasil telah melonjak 63% menjadi US$1,17 per bushel yang tercatat pada bulan lalu.
Departemen Pertanian AS (USDA) memperkirakan negara–negara Asia kemungkinan akan mengimpor sekitar 97 juta ton pada tahun ini. Data Bank Dunia, pada musim 2017/2018, AS akan memproduksi kedelai sebanyak 120,6 juta ton, lebih tinggi 13,6 juta ton daripada produksi Brasil sebesar 107 juta ton.
Namun, diperkirakan total ekspor dari Brasil akan mencapai 64 juta ton, lebih tinggi 2,8 juta ton pengiriman dari AS. Indonesia di antaranya mengimpor 2,6 juta ton. Kendati demikian, analis berpendapat, tidak sepenuhnya ekspor kedelai dari Brasil akan dikirim ke Negeri Panda.