Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Capex Rp600 Miliar, Ini Strategi Metland (MTLA)

Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. menganggarkan belanja modal Rp600 miliar tahun ini untuk menambah cadangan lahan baru dan mengembangkan proyek-proyek baru.
Metropolitan Land/grandmetropolitan.co.id
Metropolitan Land/grandmetropolitan.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. menganggarkan belanja modal Rp600 miliar tahun ini untuk menambah cadangan lahan baru dan mengembangkan proyek-proyek baru.

Olivia Surodjo, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land, mengatakan bahwa strategi perseroan untuk bertahan di tengah situasi bisnis properti yang masih lesu adalah dengan mendiversifikasikan produk. Untuk itu, kebutuhan belanja modal perseroan akan diarahkan pada strategi tersebut.

“Metland selalu berusaha diversifikasi produk kita agar tidak link on single demographic. Kita ada proyek-proyek standar yang terus bergulir, tetapi juga mencoba mencari portofolio baru yang untuk diversifikasi,” katanya, Rabu (4/4/2018).

Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan terus melanjutkan strategi penjualan kavling lahan komersial. Oleh karena itu, belanja modal ini akan dialokasikan untuk menambah cadangan lahan baru. Perseroan menargetkan setidaknya bisa mengakuisisi 100 hektare lahan baru dengan dana tersebut.

Olivia mengatakan, penjualan kavling lahan merupakan strategi perseroan yang tidak saja untuk mendapatkan keuntungan dari margin penjualan, tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk-produk perseroan.

Pasalnya, kavling lahan komersial umumnya dijual kepada perusahaan-perusahaan tertentu yang akan mengembangkan sejumlah fasilitas komersial di lahan tersebut yang akan mendukung kehidupan masyarakat yang menghuni proyek-proyek hunian perseroan.

Beberapa fasilitas yang dibangun misalnya pom bensin, rumah sakit, sekolah, dan restoran.

Selain itu, emiten dengan kode saham MTLA ini juga tetap mengembangkan dan mempertahankan sejumlah proyek komersial sendiri untuk mendukung stabilitas sumber pendapatan dari sumber pendapatan berulang atau recurring income.

Menurutnya, saat ini kontribusi recurring income terhadap total penjualan perseroan setiap tahun sudah cukup stabil di level 40%. Perseroan akan berupaya untuk mempertahankan level tersebut melalui pengembangan proyek komersial baru. Namun, dirinya masih enggan mengungkapkan rencana proyek komersial selanjutnya.

Tahun lalu, perseroan sudah mengumumkan rencana pengembangan proyek hotel dan villa di Ubud, Bali bertajuk Royal Venya Ubud. Investasi proyek ini mencapai Rp220 miliar di lahan 1,6 hektare. Olivia mengatakan, selain menjual sebagian unit, perseroan mempertahankan sebaian unit villa serta hotel untuk sumber pendapatan berulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper