Bisnis.com, JAKARTA—Emiten jasa tambang PT Petrosea Tbk., (PTRO) mengantongi pendapatan senilai US$259,87 juta pada 2017, naik 24,12% year on year (yoy) dari sebelumnya US$209,37 juta.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (19/3), manajemen PTRO menuliskan pendapatan perusahaan pada 2017 mencapai US$259,87 juta. Nilai itu meningkat 24,12% yoy dari 2016 sebesar US$209,37 juta.
Beban usaha perseroan juga naik menuju US$218,94 juta dari sebelumnya US$174,5 juta. Laba kotor masih meningkat ke US$40,92 juta dari 2016 sebesar US$34,87 juta.
Laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$8,23 juta. Raihan laba bersih itu naik signifikan dari posisi rugi bersih pada 2016 sejumlah US$7,93 juta.
Sementara itu, kas yang dihasilkan dari operasi pada 2017 menurun menjadi US$61,98 juta dari sebelumnya US$63,84 juta. Jumlah kas dan setara kas pada akhir tahun lalu juga merosot menuju US$57,49 juta dari 2016 senilai US$66,42 juta.
Liabilitas PTRO mencapai US$258,31 pada 2017, naik dari sebelumnya US$222,97 juta. Liabilitas jangka pendek meningkat menuju US$97,39 juta dari 2016 sebesar US$68,44 juta.
Baca Juga
Jumlah ekuitas perseroan pada 2017 mencapai US$178,53 juta, naik dari sebelumnya US$170,45 juta. Total aset Petrosea pun meningkat menuju US$436,84 juta dari 2016 sebesar US$393,42 juta.