Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit/crude palm oil (CPO) pada perdagangan Kamis (15/3) bergerak terkoreksi setelah mencapai level tertinggi dalam 1 minggu.
Harga CPO mencapai level tertinggi dalam sepekan pada awal perdagangan Rabu, didukung oleh kenaikan pada komoditas soyoil di Chicago Board of Trade (CBOT) pada sesi sebelumnya serta adanya koreksi teknis.
Terpantau pada Kamis (15/3), harga CPO kontrak teraktif Mei 2018 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (MDEX) melemah ke level 2.425 ringgit (US$620) per ton setelah pada perdagangan Rabu, harga naik 0,7% menjadi 2.430 ringgit (US$624) per ton, kenaikan 3 sesi berturut—turut.
Sebelumnya, harga sempat menyentuh level tertinggi sejak 8 Maret di 2.433 ringgit per ton dan pernah menyentuh level terendah sejak Agustus 2016 sebesar 2.350 pada Senin (12/3).
Sementara itu, harga soy oil untuk pengiriman Mei 2018 di CBOT naik 1,5% pada Selasa dan turun 0,1% pada Rabu, sedangkan pada Kamis (15/3) kembali naik sekitar 0,1%.
HargaCPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak goreng lainnya termasuk soy oil karena bersaing di pasar minyak nabati global.
Dalam jangka pendek, pedagangpedagang b yang berbasis di Kuala Lumpur berdasarkan informasi dari Malaysia Palm Oil Council (MPOC), memproyeksikan harga akan turun ke kisaran 2.300 ringgit per ton setelah periode puasa ramadhan yang dimulai pada pertengahan Mei pada tahun ini.