Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indo Premier Sekuritas memproyeksikan price to earning ratio (PER) PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. pada akhir 2018 berpotensi mencapai 14 kali.
Direktur Utama PT Indo Premier, Moleonoto memproyeksikan Artajasa tidak memiliki saingan di pasar modal. Namun, apabila dibandingkan dengan perusahaan switching di luar negeri, maka saingan Artajasa adalah Visa dan MasterCard.
"PE Artajasa tahun ini bakal bergerak sekitar 9,4 kali--14 kali," ungkapnya di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Menurutnya, apabila PER indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir 2018 bakal mencapai 16 kali, maka PER Artajasa akan mendekati IHSG. Sementara itu, PE dari Visa dan MasterCard masing-masing sekitar 30 kali. Selain Artajasa, perusahaan switching di Indonesia lain adalah PT Rintis Sejahtera (ATM Prima), PT Sigma Cipta Caraka (ATM Link), dan PT Daya Network Lestari (ATM Alto).
Moleonoto menuturkan dari empat perusahaan switching ini, hanya Artajasa yang memiliki anggota paling banyak hingga 88 anggota. Meskipun empat bank pelat merah bersama TelkomSigma telah melakukan sinergi melalui ATM Link, tetapi mereka tetap anggota Artajasa.
Dia memproyeksikan, hingga akhir tahun calon penghuni bursa ini bisa mengantongi laba senilai Rp184 miliar. Dalam masa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), prioritas investor publik adalah domestik.