Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNP Paribas Investment Partners Targetkan Kenaikan Dana Kelolaan 10%

PT BNP Paribas Investment Partners menargetkan dana kelolaan alias asset under management (AUM) meningkat sebesar 10% hingga akhir tahun ini. Adapun per akhir bulan lalu, total dana kelolaan yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp30,29 triliun.
Presiden Direktur PT BNPP Investment Partners, Vivian Secakusuma memberikan materi saat acara seminar edukasi investasi #AkuBisaInvestasi di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT BNPP Investment Partners, Vivian Secakusuma memberikan materi saat acara seminar edukasi investasi #AkuBisaInvestasi di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT BNP Paribas Investment Partners menargetkan dana kelolaan alias asset under management (AUM) meningkat sebesar 10% hingga akhir tahun ini. Adapun per akhir bulan lalu, total dana kelolaan yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp30,29 triliun.

Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma mengatakan perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan target tersebut, salah satunya dengan menyediakan produk dengan tingkat fluktuatif yang minim.

"Target kami tahun ini bisa meningkat sebesar 10%. Dari total AUM itu, 50% merupakan dana yang dikelola dengan menggunakan produk-produk saham, dan sisanya produk-produk nonsaham," katanya di Jakatya, Rabu (28/2/2018).

Dia menambahkan, pasar saham dan obligasi masih cukup menarik pada tahun ini. Namun tingkat fluktuatif yang cukup tinggi memaksa manajer investasi untuk melakukan inovasi, sehingga konsumen tetap mendapatkan return atau imbal hasil yang layak.

Perusahaan, kata dia, juga menyediakan produk reksa dana campuran yang memiliki tingkat risiko cukup minim. Artinya, manajer investasi melakukan pengendalian tingkat risiko dengan membatasi porsi investasi antara di saham dan obligasi.

"Obligasi masih fultuatif, sama seperti saham. Makanya kami menyediakan produk reksa dana campuran yang tingkat fluktuasinya tidak terlalu berpengaruh ke investor," ujarnya.

Sementara itu, agenda politik yang terjadi pada tahun ini dinilai tidak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Kata Vivian, asumsi ini telah terbukti sejak pelaksanaan Pemilu 2014 dan Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Jika kondisi politik mempengaruhi pasar modal, imbuhnya, dampaknya tidak akan terlalu lama. "Paling pelemahan indeks terjadi hanya setengah hari. Setelah itu pasar kembali pulih," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper