Bisnis.com, JAKARTA - PT Bahana TCW Investment Management menambah deretan manajer investasi yang menyediakan produk alternatif berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA).
Rencananya, perseroan akan meluncurkan produk tersebut pada paruh pertama tahun ini. Adapun sektor yang akan disasar adalah infrastruktur menjadi priorirtas pemerintah sejak beberapa tahun terakhir.
"Semoga bisa [kami luncurkan] semester pertama tahun ini. Saat ini semua masih dalam pembahasan kami. Yang jelas sektornya infrastruktur," kata Pesiden Direktur Bahana TCW Edward P. Lubis saat dihubungi Bisnis.com, Senin (5/2/2018).
Edward enggan untuk menjelaskan nilai dari KIK EBA yang akan diluncurkan perseroan pada tahun ini. Termasuk detail dari proyek yang dimaksud. "Belum ada data lebih rinci. Nanti akan kami informasikan begitu sudah selesai kajian," imbuhnya.
Dia menambahkan, KIK EBA akan menguntungkan semua pihak, baik emiten maupun investor. Dengan adanya produk ini, kata dia, maka emiten akan memiliki dana segar untuk menjalankan proyeknya, sedangkan investor lebih dimudahkan dan memiliki varian produk yang lebih luas.
Bukan tahun ini saja Bahana masuk ke sektor infrastruktur melalui instrumen investasi. Tahun lalu, perseroan juga terlibat dengan merilis reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) Pelabuhan dengan nilai mencapai US$35 juta.
Dana yang dihimpun akan digunakan untuk mengakuisisi area di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka revitalisasi. Kala itu, perseroan mengatakan bahwa tahun ini ada rencana untuk menerbitkan RDPT jalan tol dengan nilai Rp5 triliun.