Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Telkom (TLKM) Akuisisi Cellum Global US$6 Juta

Perusahaan pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui anak usaha, PT MetraNet, menyertakan saham baru senilai US$4 juta di Cellum Global Zrt. untuk memperkuat portofolio perusahaan.
Pejalan kaki berjalan melewati logo Telkom di Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati logo Telkom di Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui anak usaha, PT MetraNet, menyertakan saham baru senilai US$4 juta di Cellum Global Zrt. untuk memperkuat portofolio perusahaan.


Dalam keterbukaan informasi di halaman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/1), Andi Setiawan, Vice President Investor Relation Telkom Indonesia mengungkapkan kesepakatan tersebut telah diteken oleh kedua belah pihak. Pada tahap pertama, MetraNet menyertaka saham baru di Cellum senilai US$4 juta sehingga kepemilikan menjadi 20,4%.


“Tahap kedua MetraNet akan menyertakan saham baru senilai US$2 juta sehingga kepemilikan akhir menjadi 30,4%,” ujarnya.


Andi menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh perseroan sebagai upaya untuk memperkuat portofolio Telecommunication Information Media Edutainment dan Services (TIMES). Dengan demikian, emiten berkode saham TLKM itu dapat memperkuat ekosistem teknologi finansial (tekfin).


Seperti diketahui, hingga akhir September 2017, realisasi penggunaan belanja modal Telkom mencapai Rp20,3 triliun. Tahun lalu, perusahaan mengucurkan dana untuk membangun  Base Transceiver Station (BTS) untuk mendukung mobile business serta menyelesaikan pembangunan akses dan infrastruktur backbone.


Sepanjang Januari - September 2017, TLKM membukukan laba bersih senilai Rp17,92 triliun atau tumbuh 21,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,73 triliun.

Kemudian, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) perserosan tercatat Rp50 triliun atau tumbuh 12,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,38 triliun.


Beban perseroan hingga akhir September 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,8% menjadi Rp 61,41 triliun dari Rp 55,91 triliun pada tahun sebelumnya sedangkan beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 14,8% menjadi Rp27,11 triliun.

Peningkatan beban operasional dan pemeliharaan ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performa mobile dan fixed broadband.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper