Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Surya Citra Media (SCMA) Berpeluang Tembus Rp2.500

Sepanjang tahun berjalan saham PT Surya Citra Media Tbk. telah naik 170 poin atau 6,9% dari posisi Rp2.450 per saham menuju level Rp2.620 per saham pada penutupan perdagangan Senin (29/1/2018).

Bisnis.com, JAKARTA--Sepanjang tahun berjalan saham PT Surya Citra Media Tbk. telah naik 170 poin atau 6,9% dari posisi Rp2.450 per saham menuju level Rp2.620 per saham pada penutupan perdagangan Senin (29/1/2018).

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumihardja mengatakan, pada 2018 kondisi makro ekonomi lebih baik dan potensi peningkatan pendapatan iklan pada pemilihan umum pada 2019 akan terjadi. Hal itu pun akan membuat belanja iklan pada tahun depan akan meningkat.

Momentum pemilihan umum, sambungnya, akan menciptakan perbaikan fundamental Surya Citra Media pada 2018. Perlu diketahui, kondisi ekonomi pada 2017 terbilang melemah, sehingga membuat belanja iklan dipotong dan hal itu berdampak kinerja perusahaan media termasuk SCMA.

Tantangan pada tahun lalu, kata Marlene, turunnya audience share yang mempengaruhi pendapatan emiten bersandi saham SCMA , di tengah ketatnya persaingan dengan stasiun-stasiun FTA swasta lainnya di Indonesia. Dia menilai, audience share akan tetap menjadi tantangan utama bagi SCMA.

Pada 2017 dan 2018, Samuel Sekuritas memproyeksikan raihan laba SCMA masing-masing senilai Rp1,91 triliun dan Rp2,1 triliun atau tumbuh 26,4% dan 10,5% secara tahunan. Sementara itu, pendapatan SCMA pada 2017 dan 2018 diproyeksikan masing-masing senilai Rp4,91 triliun dan Rp5,27 triliun, atau masing-masing tumbuh 8,62% dan 7,33% year on year.

Pada 2019, pendapatan dan laba SCMA diproyeksi mencapai Rp5,64 triliun dan Rp2,3 triliun masing-masing tumbuh 7,02% dan 9,5% year on year. Selain itu, earning per share (laba per saham) SCMA pada 2017, 2018 dan 2019 masing-masing diproyeksikan bisa mencapai Rp131, Rp144 dan Rp157.

Di sisi lain, Samuel Sekuritas menilai keunggulan SCMA adalah memiliki struktur neraca keuangan dengan solvabilitas yang tinggi, dimana eksposur terhadap utang jangka menengah sangat rendah. Atas pertimbangan tersebut, SCMA direkomendasikan beli dan diprediksikan bakal mencapai Rp2.300 pada 2018.

Setali tiga uang, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya menuliskan dalam riset, pada Desember 2017, pangsa pemirsa prime-time paling tinggi diraih oleh SCMA. Menurutnya, prestasi tersebut diraih karena ada sinetron dengan judul "Siapa Takut Jatuh Cinta" dan "Anak Langit."

Christine mengharapkan SCMA berpotensi mencatatkan peningkatan pangsa pasar pemirsa dan faktor pemilihan umum. Maka dari itu, Mirae kembali melakukan penghitungan ulang kinerja saham SCMA dengan menggunakan metode campuran target P/E dan dicounted cash flow (DCF) dengan rentang 10 tahun.

Faktor lain yang dimasukkan dalam penghitungan ulang adalah peningkatan suku bunga acuan. Hasil yang diperoleh adalah Mirae meningkatkan target saham SCMA dari Rp2.670 per saham menjadi Rp2.915 per saham. Dia meyakini, bahwa SCMA memang layak masuk dalam perdagangan pemium dibandingkan dengan media lain. Christine pun kembali merekomendasikan beli pada saham media ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper