Bisnis.com, JAKARTA—Bank of China (BoC) memproyeksikan harga tembaga akan mencapai level harga rata—rata di US$7.500 per ton pada kuartal empat di tahun ini.
Dilansir dari Bloomberg, tim analis Bank of China International yang dipimpin oleh Xiao Fu, Kepala Strategi Pasar Komoditas BoC menuturkan, proyeksi harga rata—rata tembaga pada kuartal empat di tahun ini bakal mencapai US$7.500 per ton.
“Dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang optimistis, pelemahan USD, penurunan harga obligasi, dan valuasi ekuitas yang meningkat, kebangkitan komoditas potensial berkembang,” ungkap Fu.
Seperti diketahui, saat pertumbuhan ekonomi memanas, konsumsi akan meningkat dalam segala hal, mulai dari mobil, rumah, hingga peralatan rumah tangga. Kebutuhan tersebut tentunya membuat tembaga sebagai bahan bakunya semakin diminati.
Selain proyeksi untuk tembaga, tim juga memprediksikan harga emas akan melaju ke level US$1.400 per troy ounce di waktu yang sama seiring dengan proyeksi tertekannya dolar AS.
“Kedua komoditas [emas dan tembaga] memiliki potensi yang lebih besar pada tahun ini,” paparnya.
Fu menambahkan bahwa prediksinya bisa tepat waktu seiring dengan kekhawatiran pasar akibat China memperlambat atau bahkan menghentikan pembelian obligasi AS yang membuat dolar AS tertekan.