Bisnis.com,INDRAMAYU — PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana menerbitkan kembali obligasi pada 2018 menyusul dua emisi senilai Rp7,94 triliun yang telah dilakukan pada tahun lalu.
Direktur utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat menjelaskan bahwa penerbitan obligasi pada tahun ini akan melihat kebutuhan perseroan. Saat ini, masih dilakukan evaluasi kepentingan penggalangan dana tersebut.
Pada emisi tahap pertama dan kedua, Aas mengatakan perusahaan menggunakan dana yang didapat untuk melakukan refinancing hutang yang jatuh tempo. Salah satunya untuk me-refinancing utang PT Pupuk Kaltim.
“Jadi 2018 kami akan keluarkan obligasi lagi, mudah-mudahan semester I/2018,” ujarnya kepada Bisnis, di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (11/1/2018).
Dia mengungkapkan tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure hingga Rp5,5 triliun. Dana itu bakal digunakan untuk mengembangkan pabrik pupuk NPK yang nantinya diproyeksikan mencapai kapasitas produksi sebesar 3,4 juta ton pada 2021.
“Tahun ini sampai tiga tahun ke depan kita fokuskan pada pembangunan pabrik pupuk NPK,” jelasnya.
Menurut catatan Bisnis, korporasi pelat merah tersebut memiliki penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dengan target dana keseluruhan Rp10 triliun.
Pada tahap pertama, Juli 2017, obligasi yang diterbitkan senilai Rp3,56 triliun yang terdiri atas 2 seri. Seri A memiliki tenor 3 tahun dengan kupon 7,9% per tahun sedangkan seri B memiliki tenor 7 tahun dengan bunga 8,6% per tahun.
Selanjutnya, pada Oktober 2017, Pupuk Indonesia menerbitkan obligasi tahap kedua senilai Rp4,37 triliun yang terdiri atas 2 seri. Seri A miliki tenor 3 tahun dengan kupon 7,5% per tahun dan seri B memiliki tenor 5 tahun dengan kupon sebesar 7,9% per tahun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sebelumnya menjelaskan pada 2018 sejumlah perusahaan pelat merah masih bakal mengemisi obligasi. Tahun lalu, tercatat total obligasi yang diterbitkan perusahaan BUMN mencapai Rp60 triliun.