Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Perdagangan Indeks, Wapres JK Ajak Emiten Perbanyak Investasi Sektor Riil

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak emiten untuk berekspansi lebih masif ke sektor rill di tengah semakin positifnya pergerakan indeks.
Wapres JK (kedua kanan) didampingi DIrut PT BEI Tito Uslistio, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur BI Agus Martowardoyo tekan layar sebagai tanda pembukaan perdagang BEI Selasa (02/01)/Dedi Gunawan
Wapres JK (kedua kanan) didampingi DIrut PT BEI Tito Uslistio, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur BI Agus Martowardoyo tekan layar sebagai tanda pembukaan perdagang BEI Selasa (02/01)/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak emiten untuk berekspansi lebih masif ke sektor rill di tengah semakin positifnya pergerakan indeks.

Wapres mengatakan euforia tingginya harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebaiknya dibarengi dengan efek dari yang dimunculkan oleh peningkatan modal itu sendiri, utamanya ekspansi di investasi sektor rill.

Pasalnya, dia mengatakan investasi rill yang belum sesuai harapan merupakan salah satu masalah utama dari anomali yang terjadi saat ini di Indonesia. Kendati sejumlah indikator makro terjaga baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kurang agresif dibandingkan dengan negara-negara lain tahun lalu.

Oleh karena itu, dia mengimbau pelaku pasar modal untuk mengarahkan triliunan dana yang dihimpun di pasar modal untuk melakukan ekspansi secara lebih masif.

"Jadi bagaimana dana yang ada ini yang triliunan ini bagaimana memang masuk kembali ke sektor rill. Bagaimana emiten itu berinvestasi memperluas usahanya," katanya, saat membuka perdagangan bursa tahun 2018, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/01/2018).

Wapres berujar bahwa jangan terlampau gembira dengan pencapaian angka-angka indikator ekonomi saat ini, misalnya IHSG yang mencapai rekor, inflasi yang terkendali, utang yang terjaga. Pasalnya, angka-angka tersebut nyatanya belum cukup memeratakan pertumbuhan ekonomi.

"Itulah harapan kita ditempat ini bahwa bukan hanya ritual kita bangga terhadap indeks, bukan hanya gembira karena macam-macam angka yang terbaik di indonesia," ujarnya.

Selain itu dia berharap emiten lokal dapat mendominasi bursa saham Indonesia. Dia juga berharap akan semakin banyak perusahaan yang akan melantai di bursa pada tahun ini.

"Jadi mari kita lihat apa yang mendorong emiten itu, yakni investasi lebih banyak lagi daripada harga saham yang naik. Jangan seperti dulu, segala macam dibawa keluar (dana). Itu baru bisa anomali kita hilangkan," jelasnya.

Dia melanjutkan, "Semoga tahun ini banyak perusahaan yang listing disini supaya lebih ramai, tapi tidak hanya ramai di perdagangan, namun juga ramai dari efek perdagangannya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper