Bisnis.com, JAKARTA—BNI Asset Management menargetkan dana kelolaan dari produk baru BNI-AM Indeks IDX30 dapat mencapai Rp1 triliun pada 2018.
Direktur Utama BNI Asset Management Reita Farianti menyampaikan, BNI-AM Indeks IDX30 merupakan reksa dana indeks yang mengacu kepada IDX30 sebagai tolak ukurnya. Indeks IDX30 terdiri dari 30 saham yang dipilih dari konstituen Indeks IDX45.
Saham-saham konstituen tersebut memiliki likuiditas perdagangan yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Oleh karena itu, return IDX30 kerap melampaui kinerja return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Indeks IDX30 dipilih karena mencakup sejumlah saham pilihan. Tujuannya ialah sebagai alternatif investasi yang menginginkan strategi pasif. Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, sebagian besar reksa dana saham kesulitan mengalahkan acuannya,” tuturnya dalam acara peluncuran BNI-AM Indeks IDX30, Kamis (28/12/2017).
Dia menyampaikan, peluncuran reksa dana indeks tak lepas dari kinerja reksa dana saham aktif yang mayoritas berada di bawah peningkatan IHSG dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, sudah terjadi perpindahan tren return dari reksa dana aktif menuju pasif.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, sampai pertengahan Desember 2017, hanya 15 produk reksa dana saham yang bisa melampaui return IHSG. Jumlah ini semakin berkurang dari kinerja per November 2017 yang menunjukkan ada 25 produk reksa dana saham yang mengalahkan peningkatan IHSG.
Reita menyampaikan, kendati mengusung indeks IDX30, bisa jadi saham yang masuk portofolio BNI-AM Indeks IDX30 hanya 24 saham. Hal ini berdasarkan kepada POJK no.48/2015 bahwa investasi paling sedikit 80% dari keseluruhan efek di dalam indeks acuan.
Pembentukan reksa dana BNI-AM Indeks IDX30 juga menjadi kerjasama antar anak perusahaan PT BNI (Persero) Tbk., (BBNI). Dalam peluncurannya, BNI Life menaruh investasi Rp440 miliar di dalam produk tersebut.
Plt. Direktur Utama BNI Life Geger N. Maulana menyampaikan, perusahaan sudah berkolaborasi dengan BNI-AM dalam pengelolaan beberapa produk unit link dan tradisional. Total kelolaan dana BNI Life mencapai Rp13,4 triliun, dimana Rp6 triliun di antaranya merupakan produk unit link.
“Sebagian pengelolaan unit link saham kami berada pada produk reksa dana BNI-AM, seperti BNI-AM Indeks IDX30. Pasti ke depannya kita tambah lagi investasinya dari Rp440 miliar sebagai awalan,” tuturnya.
Menurut Reita, BNI-AM Indeks IDX30 sebetulnya lebih fokus menyasar pasar ritel dibandingkan dengan institusi. Animo calon nasabah terhadap produk baru ini diperkirakan cukup tinggi karena kinerja Indeks IDX30 mudah dicari.
Selain itu, strategi pengelolaan yang pasif membuat fee manajemen BNI-AM Indeks IDX30 lebih murah. Sampai akhir 2018, diperkirakan total dana kelolaan dari produk tersebut mencapai Rp1 triliun.
“Ini produk efisien, karena investor bisa track history dengan mudah. Biayanya pun murah karena hanya Rp100.000 per unit penyertaan dengan management fee rendah,” ujarnya.
Pada tahun depan, return BNI-AM Indeks IDX30 dapat mencapai 16%-18%. Hal ini berdasarkan asumsi IHSG mampu meningkat 15% menuju level 7.000-an.