Bisnis.com, LONDON— PT Jasa Marga (Persero) Tbk., resmi mencatatkan obligasi komodo senilai Rp4 triliun, di London Stock Exchange.
Sebagai informasi, obligasi komodo merupakan istilah untuk surat utang berdenominasi Rupiah yang dipasarkan di luar Indonesia. Pencatatan Komodo Bond ditandai seremoni penekanan tombol pembukaan perdagangan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Rini didampingi CEO London Stock Exchange Nikhil Rathi dan direksi LSE lainnya serta Menteri Perdagangan Internasional Inggris untuk Asia Pasifik.
Turut hadir dalam seremoni listing tersebut Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN Aloysous Kiik Ro , Dirut Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal, Dirut BNI Achmad Baiquni, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, dan Dirut Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir.
Selain itu, turut hadir Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Dirut PLN Sofyan Basir dan Direktur Keuangan PLN Sudarto Sarwono. Mereka hadir dalam rangka seremoni pencatatan perdana Komodo Bond yang dirilis PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Komodo Bond merupakan surat utang berdenominasi rupiah yang dipasarkan di luar Indonesia.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan Komodo Bond menjadi salah instrumen yang diandalkan untuk menutupi kebutuhan pendanaan jangka pendek dan pembiayaan proyek jalan tol.
Obligasi tersebut adalah surat utang dengan kupon tetap tanpa jaminan berjangka waktu 3 tahun. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat Baa3 oleh Moody's dan BB + oleh S&P. Obligasi itu menawarkan kupon 7,5% dengan jatuh tempo pada 11 Desember 2020.
Jasa Marga telah melakukan lawatan (roadshow) ke beberapa kota di sejumlah negara yaitu Hong Kong, Singapura, London, New York dan Boston sebelum mengumumkan penerbitan obligasi komodo tersebut. Jasa Marga memperoleh minat dari investor menjelang pengumuman transaksi karena adanya kondisi kredit perseroan yang kuat dengan pendapatan yang stabil.
Sebanyak 26% dari obligasi tersebut dialokasikan ke investor Amerika Serikat, 19% ke Eropa, dan 55% ke Asia. Berdasarkan tipe investor, 84% obligasi itu dialokasikan kepada perusahaan manajemen aset dan 16% lainnya kepada ke bank serta institusi public atau private banking.
Sepanjang 2017, Jasa Marga melakukan sejumlah aksi korporasi untuk mendapatkan pendanaan dari pasar modal seperti sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi melalui anak usaha untuk mendanai berbagai rencana perusahaan.