Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi konstruksi millik negara, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., menyiapkan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham (IPO) bagi anak usahanya yang bergerak di sektor properti, PT Wijaya Karya Realty pada 2018.
Direktur Keuangan Wijaya Karya, Steve Kosasih mengatakan Wika Realty akan melakukan IPO pada semester I/2018 dengan menggunakan laporan keuangan audit Desember 2017.
“Kami harap (hasil IPOnya) lebih dari Wika Gedung,” katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/11/2017).
Seperti diketahui, anak usaha Wijaya Karya lainnya yaitu PT Wijaya Karya Gedung Tbk., baru saja mencatatkan sahamnya di BEI. Wika Gedung mengantongi dana Rp832 miliar dari IPO tersebut. Steve berharap IPO Wika Realty dapat menghasilkan dana lebih dari Rp1 triliun.
“Karena Wika Gedung ini dapat kontrak dari Wika Realty senilai Rp17 triliun. Jadi, seluruh proyek kami di Wika Realty dikerjakan pembangunannya oleh Wika Gedung. Kami yakin penghasilan Wika Realty lebih besar dari Wika Gedung. Pengembang itu pasti lebih besar daripada yang membangun,” katanya.
Steve memperkirakan jumlah lembar saham yang akan dilepas oleh Wika Realty sekitar 30% hingga 40% dari modal ditempatkan dan disetor. Steve mengatakan IPO Wika Realty merupakan salah satu rencana aksi korporasi grup Wijaya Karya pada 2018.
Berdasarkan catatan Bisnis, rencana IPO Wika Realty sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Wika Realty juga sempat direncanakan untuk IPO pada 2017, namun rencana itu urung dilaksanakan karena Wijaya Karya Gedung juga akan melakukan aksi korporasi yang sama pada tahun ini.
Wika Realty adalah perusahaan properti yang menggunakan merk Tamansari yang menggarap sejumlah proyek seperti rumah tapak di Bandung, Balikpapan, Samarinda, Manado, Semarang, Surabaya, Medan, Kendari, Bali, Tangerang dan bangunan vertikal (apartemen dan kondotel) di Jakarta, Bandung, Manado, Surabaya.