Bisnis.com, JAKARTA -- Korporasi infrastruktur milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk., membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,9 triliun pada Januari--September 2017 atau meningkat 41% dibandingkan dengan Rp1,34 triliun pada periode yang sama 2016.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada Kamis (23/11), emiten berkode saham JSMR itu membukukan pendapatan sebesar Rp23,07 triliun pada periode Januari-September 2017 atau meningkat 114% dibandingkan dengan Rp10,75 triliun pada periode Januari-September 2016.
Pendapatan perusahaan itu terdiri dari pendapatan tol dan usaha lainnya sebesar Rp6,78 triliun dan pendapatan konstruksi Rp16,28 triliun per 30 September 2017. Peningkatan pendapatan itu diikuti oleh peningkatan beban pendapatan sebesar 167% menjadi Rp19,28 triliun per 30 September 2017 dibandingkan dengan Rp7,21 triliun per 30 September 2016.
Pendapatan tol perusahaan paling banyak berasal dari ruas Jakarta-Cikampek sebesar Rp959 miliar, diikuti berturut-turut oleh ruas JORR Seksi non S, Cikampek-Padalarang, Cawang-Tomang-Pluit, Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Prof.Dr.Ir.Sedyatmo, Surabaya-Gempol, Padalarang-Cileunyi, Palimanan-Kanci, Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami, Semarang seksi A, B, C, Belawan-Medan-Tanjung Morawa dan JORR S.
Sementara itu, aset perusahaan mencapai Rp68,72 triliun per 30 September 2017 atau meningkat 28% dibandingkan dengan Rp53,5 triliun per 30 September 2016.
Salah satu akun dalam neraca yang mengalami peningkatan adalah aset tak berwujud berupa hak pengusahaan jalan tol menjadi Rp44,68 triliun per 30 September 2017 atau meningkat 29% dibandingkan dengan Rp34,7 triliun per 30 September 2016.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal memaparkan aset perusahaan yang meningkat lebih dari 20% karena meningkatnya aktivitas konstruksi pembangunan jalan tol baru sejalan dengan strategi perseroan untuk mempercepat pembangunan jalan tol.
"Dan menambah panjang jalan tol beroperasi, yang akan meningkatkan aset perseroan dalam jangka panjang," paparnya dalam salinan surat yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia.