Bisnis.com, JAKARTA - Kontraktor swasta, PT Total Bangun Persada Tbk., membukukan kontrak baru Rp3,25 triliun sampai akhir Oktober 2017.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo Warsana memaparkan realisasi kontrak baru tersebut mencapai 81% dari target Rp4 triliun sampai akhir 2017. "Beberapa proyek besar antara lain Thamrin nine fase 2, Gedung GOP 1, Chitaland Tower, Taman Permata Buana Apartemen dan Hotel Potato Head," paparnya ketika dihubungi.
Dari target kontrak baru sepanjang tahun itu, perusahaan menargetkan pendapatan usaha Rp3,1 triliun serta laba bersih sekitar Rp250 miliar pada 2017. Perusahaan ini banyak menggarap pekerjaan konstruksi bangunan tinggi.
Dalam paparan publik beberapa waktu lalu, perusahaan juga menyatakan tengah mengikuti proses tender sejumlah proyek swasta. Estimasi nilai proyek itu mencapai Rp7,06 triliun yang terdiri dari proyek perkantoran (porsi 43%), pusat perbelanjaan (27%), apartemen (16%), hotel (14%) dan bangunan keagamaan (0,4%).
Sampai 30 September 2017, perusahaan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp191,45 miliar atau naik 19% dibandingkan dengan Rp160,5 miliar sampai 30 September 2016.
Perusahaan yang berdiri pada 1970 itu telah membukukan pendapatan usaha Rp1,99 triliun dalam periode Januari-September 2017 atau meningkat 15% dibandingkan dengan Rp1,72 triliun dalam periode yang sama 2016.
Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari pendapatan jasa konstruksi. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pendapatan dengan jumlah yang lebih kecil dari sewa properti, sewa peralatan, jasa manajemen dan jasa pelatihan.
Sampai 30 September 2017, pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha antara lain berasal dari PT Prospero Realty, PT Simprug Mahkota Indah, PT Lippo Cikarang Tbk., dan PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Dari pendapatan itu, perusahaan membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp1,64 triliun sampai kuartal III/2017 atau naik 17% dibandingkan dengan Rp1,39 triliun sampai kuartal III/2016.
Dengan demikian, laba kotor perusahaan sebesar Rp344,95 miliar sampai kuartal III/2017 atau naik 5% dibandingkan dengan Rp326,28 miliar sampai kuartal III/2016.
Pada 2017, perusahaan menargetkan belanja modal (capex) sebesar Rp100 miliar. Pada 2018, capex emiten berkode saham TOTL itu ditargetkan sekitar Rp50 miliar. Capex itu akan digunakan untuk pembelian peralatan proyek, renovasi gedung, peralatan teknologi informasi, perangkat lunak dan sebagainya.