Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham di Asia bergerak naik memperpanjang reli global pada perdagangan pagi ini, Kamis (9/11/2017), ditopang musim pelaporan laba yang solid dan penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS).
Indeks Topix Jepang naik 0,7% pada pukul 9.28 pagi waktu Tokyo (pukul 07.28 WIB), sedangkan indeks Nikkei 225 menguat 1,1%. Kedua indeks saham acuan Jepang tersebut masing-masing diperdagangkan di level tertingginya sejak 1991 dan 1992.
Pada saat yang sama, indeks Kospi Korea Selatan berbalik arah dan indeks S&P/ASX 200 Australia bergerak ke posisi lebih tinggi. Adapun indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,2%, memperpanjang kenaikannya ke level tertinggi dalam 10 tahun.
Sementara itu, bursa Wall Street menorehkan rekor tertingginya pada akhir perdagangan Rabu (8/11), ditopang reli emiten video game dan kapitalisasi pasar Apple yang naik di atas US$900 miliar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,03% ke level 23.563,36, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,14% ke 2.594,38 dan Nasdaq Composite naik 0,32% ke 6.789,12. Ketiga indeks saham acuan AS tersebut ditutup di rekor tertingginya.
Dilansir Bloomberg, bursa saham Tokyo telah menyentuh level tertinggi dalam sekitar seperempat abad pekan ini, didukung laporan laba emiten, pelemahan yen di kisaran level terendahnya sejak Maret, reli saham global, serta kembali terpilihnya Perdana Menteri Shinzo Abe.
Seluruh indeks saham acuan AS beringsut lebih tinggi, dipimpin indeks Nasdaq 100, dengan saham perusahaan teknologi mengimbangi penurunan performa perusahaan keuangan. Penurunan tersebut diakibatkan kekhawatiran tentang kelangsungan program-program Presiden Donald Trump yang pro terhadap bisnis.
Di sisi lain, harga bitcoin berhasil membukukan rekor baru setelah upgrade teknologi yang sebelumnya mengancam mengganggu pergerakan criptocurrency tersebut dibatalkan.
Sementara itu, Presiden Trump melanjutkan turnya di Asia, dengan misi utama untuk menghimpun dukungan negara-negara di wilayah tersebut dalam menghadapi Korea Utara. Pada Rabu (7/11), Trump menyatakan bahwa semua negara yang memiliki tanggung jawab harus bergabung untuk menolak rezim pendukung Kim Jong Un.
Saat ini Trump berada di Beijing, negara ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan yang ia kunjungi, di mana dia diperkirakan akan membahas perdagangan dan Korea Utara dengan Presiden China, Xi Jinping.