Bisnis.com, JAKARTA--Obligasi proyek (project bonds) yang diterbitkan oleh PT Marga Lingkar Jakarta, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,37x atau sebesar Rp1,8 triliun dari penawaran sebesar Rp1,5 triliun.
Obligasi yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/11) itu berbasis jalan tol yang dikelola oleh Marga Lingkar Jakarta yaitu Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 atau Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,67 kilometer yang telah beroperasi penuh sejak 2014.
Eka Setya Adrianto, Head of Corporate Finance Jasa Marga, mengatakan obligasi proyek itu pertama kali diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Sebagian besar dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk pelunasan kredit investasi dan sisanya sebagai modal kerja. "Pengembalian (pokok obligasi ini) akan mengandalkan cashflow ruas jalan tol (Kebon Jeruk-Ulujami)," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Menurutnya, obligasi ini diminati oleh investor yang meliputi perusahaan asuransi, dana pensiun, bank hingga korporasi karena memiliki peringkat yang menarik yaitu idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan menawarkan tingkat kupon yang juga menarik.
Obligasi senilai Rp1,5 triliun itu terdiri dari 5 seri (A, B, C, D, E). Seri A dengan tenor 3 tahun senilai Rp200 miliar dengan bunga 7,45% bakal jatuh tempo pada 8 November 2020, seri B tenor 5 tahun sebesar Rp217 miliar dengan bunga 7,75% bakal jatuh tempo pada 8 November 2022, seri C tenor 7 tahun sebesar Rp299 miliar dengan bunga 8,30% akan jatuh tempo pada 8 November 2024.
Sementara itu, seri D tenor 10 tahun sebesar Rp320 miliar dengan bunga 8,7% akan jatuh tempo pada 8 November 2027 dan seri E tenor 12 tahun sebesar Rp 464 miliar dengan bunga 8,85% akan jatuh tempo pada 8 November 2029.
Obligasi ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Oktober 2017. Marga Lingkar Jakarta menerbitkan obligasi proyek ini supaya perusahaan mendapatkan bunga yang tetap selama periode pinjaman dan juga pembayaran pokok atas pinjaman dapat menyesuaikan kemampuan arus kas dari proyek.