Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi pajak AS dan kenaikan tingkat suku bunga menjadi kunci penguatan dolar AS ke depan.
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga memaparkan pandangan bullish-nya terkait penguatan dolar AS dalam jangka menengah.
Otunuga memaparkan bahwa dolar AS akan naik apabila Partai Republik meloloskan RUU pajak dan realisasi kenaikan tingkat suku bunga AS diberlakukan.
Dia memprediksi realisasi pajak Trump dan kenaikan suku bunga menjadi kunci bagi pertumbuhan perekonomian negara adidaya tersebut sehingga secara otomatis indeks dolar AS akan menguat.
Menurutnya, pasar juga tengah menunggu kebijakan Gubernur The Fed Jerome Powell setelah terpilih menggantikan Janet Yellen yang akan purna pada Februari tahun depan.
Adapun Powell dikenal cenderung lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan sehingga ada potensi dalam penguatan dolar AS.
“Secara bersamaan, Presiden AS Donald Trump menginginkan adanya deregulasi keuangan. Hal ini dikehendaki juga oleh Powell, sehingga keduanya ada sinkronisasi,” kata Otunuga, Selasa (7/11).
Tercatat Indeks dolar AS masih terus berfluktuasi. Pada perdagangan Rabu (8/11) indeks dolar AS turun 0,075 poin atau 0,08% menjadi 94.838 setelah sebelumnya ditutup menguat level 94,894.