Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatatkan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 28,3% menjadi Rp1,02 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
Padahal, pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu, perseroan hanya mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp793,19 miliar.
Kinerja positif tersebut seiring dengan meningkatnya pendapatan menjadi Rp13,43 triliun pada periode Januari-September 2017, naik 22,65% dari Rp10,95 triliun pada periode Januari-September 2016.
Dalam keterangan resminya, perseroan mengungkapkan penaikan tersebut terutama didukung oleh peningkatan harga produk-produk yabg didistribusikan, serta peningkatan permintaan bahan kimia dasar di Indonesia.
Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan di tengah situasi ekonomi makro yang penuh tantangan, perseroan dengan bangga melaporkan hasil kinerja yang baik pada periode 9 bulan tahun 2017.
Dia mengungkapkan perbaikan kondisi operasi industri pertambangan, dan seiring dengan meningkatnya permintaan bahan kimia dasar di Indonesia, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dalam segmen perdagangan dan distribusi.
“Harga jual BBM dan Bahan Kimia juga lebih tinggi pada tahun 2017”, katanya dalam keterangan resminya, Senin (30/10/2017).
Sementara itu, pendapatan BBM selama sembilan bulan pertama tahun ini meningkat 21% menjadi Rp8,96 triliun, dibandingkan dengan Rp7,39 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu.
Adapun, pendapatan dari perdagangan kimia dasar pada periode Januari-September 2017 meningkat 33% menjadi Rp3,22 triliun dibandingkan dengan Rp2,42 triliun pada periode Januari-September 2016 yang didukung dengan adanya peningkatan permintaan bahan kimia dasar dari segmen industri serta peningkatan rerata harga jual.
Di sisi lain, pendapatan dari kawasan industri selama periode sembilan bulan pertama tahun ini tercatat Rp401 miliar.
Haryanto menambahkan perseroan mengadakan perubahan dalam Portofolio aset dan investasinya untuk mencapai struktur modal yang kuat. Adapun, lanjutnya, selama kuartal III/2017 perseroan menandatangani sebuah kesepakatan penjualan ekuitas untuk mendivestasi kepemilikan saham di Pelabuhan Guigang.
“Hasil dari divestasi tersebut beserta arus kas dari operasi, akan meningkatkan kemampuan AKRA dalam mendanai peluang pertumbuhan di segmen perdagangan dan distribusi, kawasan industri, infrastruktur, serta utilitas," ujarnya.
Perseroan, membukukan laba neto senilai Rp311,70 miliar dari penjualan investasi perusahaan di Pelabuhan Guigang, China selama kuartal ketiga tahun 2017. Perseroan juga menandatangani perjanjian penjualan ekuitas dengan Beibu Gulf Port Co.,Ltd, China.
AKRA telah menyepakati pengalihan kepemilikan modalnya sebesar 427,87 juta renmimbi pada 22 September 2017 di China terkait dengan kepemilikan Ekuitas di pelabuhan Guigang dengan Beibu Gulf Port Co., Ltd.