Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mengkaji penerbitan surat utang sebagai salah satu sumber pendanaan pada 2018.
Direktur Keuangan RNI Yana Aditya mengatakan perusahaan masih menghitung nilai surat utang yang akan diterbitkan tersebut. "Kami sekarang sedang menyusun RKAP," katanya ketika ditemui di sela-sela acara pemberian penghargaan kepada RNI, Rabu (18/10/2017).
Yana mengatakan pihaknya belum memutuskan jenis surat utang yang diterbitkan apakah sukuk, MTN atau obligasi. Menurutnya, perusahaan akan menggunakan dana dari penerbitan surat utang itu untuk modal kerja dan investasi.
Belum lama ini perusahaan menerbitkan surat utang senilai Rp865 miliar yang terdiri dari sukuk Rp200 miliar dan MTN Rp665 miliar. Dalam penerbitan sukuk itu, PT Danareka Sekuritas bertindak sebagai arranger.
Yana mengatakan perusahaan belum berencana menerbitkan surat utang lagi pada 2017. Menurutnya, perusahaan diperkirakan akan merealisasikan belanja modal senilai Rp1 triliun sampai akhir tahun.
Sebagai gambaran, RNI sebagai perusahaan induk memiliki 13 anak perusahaan. Di bidang agro industri, RNI memiliki dan mengelola 10 pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur, perkebunan sawit, perkebunan teh serta beberapa pengolahan produksi hulu dan samping berbasis tebu.
Di bidang perdagangan dan distribusi, RNI memiliki anak usaha dengan cabang yang tersebar di berbagai kota besar.Sementara itu, di bidang farmasi dan alat kesehatan, RNI mengelola pabrik obat, pabrik alat suntik dan kondom.